Fokus Investor

Patut Disimak, Ini Sejumlah Aksi Korporasi Awal Pekan

Anastasia Arvirianty, CNBC Indonesia
29 May 2018 12:00
Mulai dari rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO) hingga rencana konsolidasi perusahaan.
Foto: CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - 
Berbagai aksi koporasi disampaikan oleh beberapa kemarin, mulai dari rencana penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO) hingga rencana konsolidasi perusahaan. Aksi korporasi tersebut diharapkan bisa membantu investor membeli saham di Bursa Efek Indonesia.

Berikut, berbagai aksi korporasi berbagai emiten dan perusahaan pada pekan lalu yang dirangkum oleh CNBC Indonesia, Selasa (29/5/2018):

1. IPO 2019, BSM Optimistis Raup Rp 100 Triliun
PT Bank Syariah Mandiri (BSM) optimistis bisa melangkahkan kaki untuk melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/ IPO) pada 2019 atau 2020. Pada periode tersebut, aset BSM ditarget bisa mencapai Rp 100 triliun.

Direktur BSM Ade Cahyo Nugroho menjelaskan untuk bisa melakukan IPO, perseroan harus meningkatkan rasio terhadap modal (ratio on equity/ ROE) terlebih dahulu. ROE menunjukkan kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih dengan menggunakan modal sendiri.

2. Adira Finance Raup Pinjaman Sindikasi Rp 4,22 Triliun
PT Adira Dinamika Multi Finance (ADMF) telah menandatangani perjanjian pinjaman sindikasi sebesar US$ 300 juta atau Rp 4,22 triliun di Singapura. Pinjaman tersebut mampu diraih perseroan menyusul minat perbankan asing yang tinggi untuk memberikan fasilitas kepada perusahaan-perusahaan di Indonesia.

"Adira Finance mulai menjajaki pinjaman sindikasi dalam mata uang asing sejak 2013 sebagai salah satu inisiatif pendanaan. Adapun fasilitas pinjaman dalam mata uang asing memberikan kontribusi sebesar 16% atas pendanaan sendiri perusahaan yang mencapai Rp 21,1 triliun pada akhir kuartal I-2018," ujar I Dewa Made Susila, Direktur Keuangan Perseroan dalam keterbukaan BEI.

3. Resmi Melantai di Bursa, Saham Tugu Terkoreksi
Harga saham PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (TUGU) mengalami koreksi 1,3% pada perdagangan perdananya dari harga Rp 3.850 per saham menjadi Rp 3.800 per saham.

Saham tersebut diperdagangkan dengan frekuensi sebanyak 37 kali dengan volume sebanyak 1.230 saham dengan nilai Rp 472,85 miliar.

Anak usaha Pertamina ini melepas 177,77 juta saham dan memperoleh dana segar sebesar Rp 684,44 miliar, yang sebesar 70%-nya akan digunakan untuk memperkuat modal perseroan dalam rangka pengembangan bisnis, yang terdiri dari pengembangan infrastruktur perusahaan, infrastruktur teknologi informasi dan operasional lainnya serta rebranding dan promosi.

4. Smartfren Bantah Rencana Konsolidasi dengan Operator Lokal
PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) membantah adanya rencana konsolidasi (merger) dengan dua penyelenggara jasa telekomunikasi atau operator lokal.

Deputy CEO FREN Djoko Tata mengatakan hingga saat ini perseroan belum melakukan diskusi ataupun pembahasan dengan dua perusahaan telekomunikasi yang selama ini disebut-sebut akan berkonsolidasi dengan Smartfren.

5. Bisi International Beri 74,41% Laba untuk Dividen
PT Bisi International Tbk (BISI), produsen bibit hibrida dan pestisida, membagikan 74,41% laba bersih sebagai dividen kepada para pemegang saham. Nilainya mencapai Rp 300 miliar dari total laba bersih perseroan tahun buku 2017 yaitu sebesar Rp 403,3 miliar.

Pembagian dividen diputuskan berdasarkan hasil rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) perseroan hari ini, setiap pemegang saham berhak mendapatkan dividen tunai sebesar Rp 100 per saham. Sedangkan sisa dari laba bersih yaitu Rp 103,3 miliar akan digunakan sebagai laba ditahan.



(hps/hps) Next Article Astra Bagi Dividen, Dua Bank dan Waskita Beton Untung Besar

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular