
Liga Berhenti, Klub Inggris Milik Keluarga Wanandi Degradasi

Jakarta, CNBC Indonesia - Liga Primer Inggris boleh saja dimulai kembali pertengahan bulan ini setelah hibernasi selama tiga bulan. Namun kompetisi di bawahnya memilih jalan yang berbeda.
Mengutip keterangan resmi Englsh Football League, Selasa (9/6/2020), League One dan League Two memilih untuk mengakhiri musim 2019/2020 secara prematur. Dua kompetisi ini resmi berakhir sebelum waktunya dan nasib klub ditentukan berdasarkan poin per pertandingan (Points per Game/PPG).
Berdasarkan perhitungan PPG, Coventry City dan Rotheram United memastikan tiket promosi ke Divisi Championship (satu setrip di bawah Liga Primer). Coventry City mengoleksi 67 poin dari 34 pertandingan yang artinya 1,97 PPG. Sementara Rotheram mengumpulkan 62 poin dari 35 laga (1,77 PPG).
Tiga klub yang terpaksa menerima kenyataan terdegradasi ke League Two adalah Tranmere Rovers, Southend United, dan Bolton Wanderers. Ketiganya memiliki PPG masing-masing 0,94, 0,54, dan 0,41.
Dari tiga nama itu, mungkin Bolton Wanderers yang agak akrab di telinga pecinta sepakbola di luar Inggris. Beberapa tahun lalu, Bolton sempat menjadi kuda hitam di Liga Primer. Pemain-pemain top macam Jay Jay Okocha, El Hadji Diouf, sampai Youri Djorkaeff pernah berseragam putih-hitam.
Pada musim 2007/2008, Bolton berlaga di kompetisi antar-klub Eropa tepatnya Piala UEFA. Kala itu, Jussi Jaaskelainen dan kolega bahkan menyingkirkan Atletico Madrid (Spanyol) di babak 32 besar. Patut dicatat bahwa saat itu Atletico diperkuat pemain-pemain kelas dunia seperti Diego Forlan dan Sergio 'Kun' Aguero.
Namun sejak 2012, Bolton terdepak dari Liga Primer. Prestasi klub terus merosot hingga terdampar ke League One.
Musim depan, Bolton harus rela berlaga di League Two. Impian kembali ke Liga Primer sepertinya harus dikubur dalam-dalam karena klub ini juga mengalami masalah finansial yang pelik.
