
Marbahan ya Bal-balan, Sepakbola Mau Datang!
Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
10 May 2020 13:16

Jakarta, CNBC Indonesia - Sudah hampir dua bulan sepakbola absen dalam kehidupan kita. Akhir pekan rasanya hampa...
Penyebabnya adalah pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China, virus ini menyebar ke seluruh dunia.
Kini Eropa sudah menjadi episentrum baru penyebaran virus corona. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah pasien positif corona di Benua Biru per 9 Mei 2020 mencapai 1.682.338 orang. Jumlah ini adalah 43,63% dari total kasus corona di seluruh dunia.
Eropa adalah kiblat sepakbola dunia. Liga-liga top dimainkan di sana, mulai dari Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis, Eredivisie Belanda, dan lain-lain.
Seiring dengan penyebaran virus corona yang cepat dan luas, pemerintah di berbagai negara Eropa menerapkan kebijakan pembatasan sosial (social distancing) bahkan sampai karantina wilayah (lockdown). Artinya, warga benar-benar tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan mendesak.
Bahkan di beberapa negara seperti Inggris, para pelanggar lockdown dikenakan sanksi denda. Mungkin kena Tipiring (Tindak Pidana Ringan) kalau di Indonesia.
Social distancing juga membuat berbagai acara yang mengundang kerumunan tidak diperbolehkan. Acara perayaan ulang tahun yang mengundang keluarga dan kawan-kawan saja tidak boleh. Demikian pula kegiatan seperti pesta pernikahan, pembaptisan, dan sebagainya.
Kalau acara ulang tahun saja tidak bisa dirayakan, bagaimana nasib pertandingan sepakbola yang mengundang puluhan ribu orang dalam satu titik? Sudah pasti dilarang banget.
Oleh karena itu, liga-liga sepakbola dihentikan sementara. Nasib musim 2019/2020 menjadi suram, penuh ketidakjelasan.
Belanda sudah menjawab tanda tanya itu. Federasi Sepakbola Kerajaan Belanda (KNVB) memutuskan kompetisi musim 2019/2020 dibatalkan.
Tidak cuma dibatalkan, tetapi juga diputihkan. Null and void, hilang dari catatan sejarah. Tidak ada juara, tidak ada yang terdegradasi.
Prancis juga sudah memberikan ketegasan. Noel Le Graet, Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF), menyatakan bahwa musim 2019/2020 sudah selesai.
"Kami sudah memberi informasi kepada Dewan Eksekutif bahwa Ligue 1 dan Ligue 2 tidak akan dimulai. Liga Nasional tidak akan digulirkan, begitu pula dengan liga sepakbola perempuan D1. Empat kompetisi ini sudah berakhir untuk musim 2019/2020," ungkap Le Graet, seperti dkutip dari AFP.
Berbeda dengan Belanda, FFF memutuskan bahwa Paris St Germain adalah juara Ligue 1 musim 2019/2020 yang sah. Neymar Jr dan kolega memang nyaman di puncak klasemen, berselisih 12 poin dari Marseille di peringkat kedua.
Penyebabnya adalah pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19). Bermula dari Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Republik Rakyat China, virus ini menyebar ke seluruh dunia.
Kini Eropa sudah menjadi episentrum baru penyebaran virus corona. Data Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, jumlah pasien positif corona di Benua Biru per 9 Mei 2020 mencapai 1.682.338 orang. Jumlah ini adalah 43,63% dari total kasus corona di seluruh dunia.
![]() |
Eropa adalah kiblat sepakbola dunia. Liga-liga top dimainkan di sana, mulai dari Liga Primer Inggris, La Liga Spanyol, Serie A Italia, Bundesliga Jerman, Ligue 1 Prancis, Eredivisie Belanda, dan lain-lain.
Seiring dengan penyebaran virus corona yang cepat dan luas, pemerintah di berbagai negara Eropa menerapkan kebijakan pembatasan sosial (social distancing) bahkan sampai karantina wilayah (lockdown). Artinya, warga benar-benar tidak boleh keluar rumah kecuali untuk urusan mendesak.
Bahkan di beberapa negara seperti Inggris, para pelanggar lockdown dikenakan sanksi denda. Mungkin kena Tipiring (Tindak Pidana Ringan) kalau di Indonesia.
Social distancing juga membuat berbagai acara yang mengundang kerumunan tidak diperbolehkan. Acara perayaan ulang tahun yang mengundang keluarga dan kawan-kawan saja tidak boleh. Demikian pula kegiatan seperti pesta pernikahan, pembaptisan, dan sebagainya.
Kalau acara ulang tahun saja tidak bisa dirayakan, bagaimana nasib pertandingan sepakbola yang mengundang puluhan ribu orang dalam satu titik? Sudah pasti dilarang banget.
Oleh karena itu, liga-liga sepakbola dihentikan sementara. Nasib musim 2019/2020 menjadi suram, penuh ketidakjelasan.
Belanda sudah menjawab tanda tanya itu. Federasi Sepakbola Kerajaan Belanda (KNVB) memutuskan kompetisi musim 2019/2020 dibatalkan.
Tidak cuma dibatalkan, tetapi juga diputihkan. Null and void, hilang dari catatan sejarah. Tidak ada juara, tidak ada yang terdegradasi.
Prancis juga sudah memberikan ketegasan. Noel Le Graet, Presiden Federasi Sepakbola Prancis (FFF), menyatakan bahwa musim 2019/2020 sudah selesai.
"Kami sudah memberi informasi kepada Dewan Eksekutif bahwa Ligue 1 dan Ligue 2 tidak akan dimulai. Liga Nasional tidak akan digulirkan, begitu pula dengan liga sepakbola perempuan D1. Empat kompetisi ini sudah berakhir untuk musim 2019/2020," ungkap Le Graet, seperti dkutip dari AFP.
Berbeda dengan Belanda, FFF memutuskan bahwa Paris St Germain adalah juara Ligue 1 musim 2019/2020 yang sah. Neymar Jr dan kolega memang nyaman di puncak klasemen, berselisih 12 poin dari Marseille di peringkat kedua.
Next Page
Bundesliga Kick-Off Pekan Depan!
Pages
Most Popular