Catat! Ini 8 Negara yang Bersiap Longgarkan Lock Down

Rahajeng Kusumo, CNBC Indonesia
10 May 2020 08:01
Commuters sit in the subway in Milan, Italy, Monday, May 4, 2020.  Marks on the floor show the correct distance to be kept. Italy began stirring again Monday after a two-month coronavirus shutdown, with 4.4 million Italians able to return to work and restrictions on movement eased in the first European country to lock down in a bid to stem COVID-19 infections. (Claudio Furlan/LaPresse via AP)
Foto: Aktivitas Italia Setelah Lockdown AP/Claudio Furlan
Jakarta, CNBC Indonesia- Pandemi COVID-19 yang menyerang seluruh dunia membuat banyak negara menerapkan penguncian (lockdown) di beberapa wilayahnya untuk menghentikan penyebaran virus ini. Mulanya lockdown dilakukan oleh pemerintah China terhadap kota Wuhan untuk menekan penyebaran COVID-19 di luar wilayah tersebut.

Ketika virus ini mulai merebak di luar China, berbagai negara pun menerapkan kebijakan lockdown. Setelah ramai-ramai melakukan lockdown, banyak dari mereka yang akhirnya melonggarkan kebijakan tersebut.



1. Amerika Serikat

Presiden Donald Trump mengubah fokus penanganan COVID-19, dan membuka kembali peran aktivitas masyarakat. Trump menegaskan AS tidak bisa selamanya mengurung diri. Namun sang presiden Negeri Adidaya ke-45 mengakui bahwa membuka kembali aktivitas masyarakat berisiko membuat kasus dan korban meninggal kembali berjatuhan.

"Anda harus menjadi pejuang. Kita tidak bisa terus-menerus menutup negara ini, apalagi sampai bertahun-tahun. Kita harus melakukan sesuatu.

"Semoga itu (tambahan jumlah kasus dan korban jiwa) tidak terjadi. Namun sangat mungkin itu terjadi," kata Trump, sebagaimana dikutip dari Reuters.

2. Denmark

Denmark mulai membuka kembali ruang publik setelah menjalankan aturan pembatasan selama berbulan-bulan. Mulai 8 Juni mendatang, Denmark akan membuka museum, teater, bioskop, taman hiburan, dan kebun binatang.

Pemerintah negara Skandinavia itu juga mengatakan akan membuka kembali pusat perbelanjaan pada 11 Mei. Sementara restoran, tempat ibadah, dan sekolah untuk anak berusia 11-15 tahun akan dilanjutkan seminggu kemudian.

3. Malaysia
Malaysia akan melonggarkan lockdown mulai 4 Mei 2020. Sejumlah kegiatan bisnis kembali diizinkan beroperasi demi menyelamatkan perekonomian negara tersebut

Perdana Menteri Muhyiddin Yassin mengatakan hampir semua sektor ekonomi akan dibuka kembali. Namun ada sejumlah catatan tergantung pada kondisi sektor tersebut.

Untuk pertemuan yang melibatkan banyak orang misalnya, masih akan dikontrol. Selain itu, sekolah-sekolah juga masih akan tetap tutup dan perjalanan antar negara tetap dilarang.



4. Inggris
Perdana Menteri (PM) Inggris, Boris Johnson, Rabu kemarin mengatakan pelonggaran lockdown bisa dilakukan pada Senin (11/5/2020) pagi.
"Kami ingin, jika kami bisa, untuk melonggarkan lockdown pada hari Senin" kata PM Johnson di hadapan Parlemen Inggris, sebagaimana dilansir CNBC International.



5. Jerman
Kanselir Jerman, Angela Merkel juga mengumumkan langkah-langkah pelonggaran lockdown, tetapi juga merilis mekanisme "emergency brake", dimana lockdown bisa kembali diterapkan jika laju penambahan kasus baru Covid-19 kembali melonjak.

6. Korea Selatan
Korea Selatan sebagian besar telah berhasil membuka kembali ruang publik dan ruang gerak masyarakat belum lama ini.

Mengenai gelombang kedua COVID-19, negara ini berupaya mencegahnya dengan meluncurkan tiga langkah: pengujian luas, berbagi data dengan masyarakat tentang lokasi infeksi, dan menindaklanjuti dengan orang yang terinfeksi dan kontak mereka.

7. Belanda

Belanda yang akan membuka lockdown pada 11 Mei nanti. Namun, Perdana Menteri Mark Rutte, langkah-langkah ketat tetap akan dilakukan.

Murid-murid akan diizinkan ke sekolah meski jam pelajaran masih dipangkas. Sekolah menengah atas akan diizinkan beroperasi di 1 Juni.

"Ini ada pertimbangan yang sulit, tapi kehati-hatian tetap lebih baik daripada menyesal sesudahnya," katanya.

8. Italia

Pemerintah Italia mengeluarkan aturan relaksasi karantina dan merilis daftar aktivitas yang boleh dilakukan, namun sekitar 20 wilayah di Italia menetapkan aturan sendiri terkait relaksasi lockdown. Nantinya warga boleh berpergian dengan bebas, namun hanya di wilayah provinsi mereka, boleh mengunjungi taman kota bersama anak-anak. Namun pemerintah Italia tetap tidak memperbolehkan warganya bekegiatan secara berkelompok.


[Gambas:Video CNBC]




(gus) Next Article Wah! China Lockdown Kota Karena 70 Kasus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular