Internasional

Ini Update Baru Covid China, Ada Kota 'Dilockdown' Lagi

sef, CNBC Indonesia
11 April 2022 14:00
Lockdown di Sanghai, China (REUTERS/ALY SONG)
Foto: Lockdown di Sanghai, China (REUTERS/ALY SONG)

Jakarta, CNBC Indonesia - China memperketat pembatasan Covid-19 di kota Guangzhou, ibu kota Provinsi Guangdong, wilayah padat manufaktur. Ini terjadi pasca kota itu melaporkan 27 kasus Covid-19 baru, Minggu (10/4/2022), termasuk sembilan kasus tanpa gejala.

Mengutip CNBC International, kota itu menutup kelas tatap muka untuk sekolah dasar dan menengah pada Senin ini. Hal itu akan diberlakukan selama seminggu.

Otoritas juga meminta warga tidak meninggalkan kota kecuali diperlukan. Mereka harus memiliki bukti tes negatif virus corona dalam 48 jam.

Ini merupakan update terbaru Covid-19 China, pasca lockdown Shanghai, pusat keuangan negeri itu. Hingga kini, kota tersebut juga masih dikunci secara keseluruhan, meski seharusnya kota telah bebas gembok pekan lalu.

Shanghai melaporkan rekor jumlah kasus gabungan tertinggi pada Minggu, 914 dengan gejala dan 25.173 tanpa gejala. Sebelumnya Sabtu, kota itu mencatat 1.006 kasus dengan gejala dan 23.937 tanpa gejala.

Sementara itu kasus Covid-19 di Provinsi Jilin telah mengalami penurunan, baik gejala maupun tanpa gejala. Dari 1.000-2.000 per hari, kini kasus menjadi ratusan.

Provinsi Hebei juga melaporkan 100 kasus baru, semuanya tanpa gejala. Sementara ibu kota negara Beijing, melaporkan nol kasus Covid-19.

Sementara itu, survey Morgan Stanley mengatakan 31% orang China khawatir kemampuannya membayar sewa atau utang berkurang karena dampak Covid-19. Ini beberapa poin persentase lebin tinggi dari periode Maret hingga Mei 2020.

Kekhawatiran tentang kehilangan pekerjaan naik kembali ke level yang sama dengan pertengahan Maret 2020, saat wabah menyebar di Wuhan. Analis Morgan Stanley mengatakan mereka tak melihat akan ada perubahan signifikan pada kebijakan nol-Covid China hingga setelah Oktober atau November tahun ini.

Morgan Stanley juga memangkas perkiraan PDB tahunan menjadi 4,6%, turun dari 5,1%. Namun, analis Citi menaikkan perkiraan PDB China menjadi 5,0% dari 4,7% karena ekspektasi dampak Covid-19 pada ekonomi akan menghasilkan lebih banyak stimulus pemerintah.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kabar Tak Enak Dari China, Kasus Covid Bergejala Meledak!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular