Terakhir Liverpool Juara Liga Inggris, Harga BBM Cuma Rp385!

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
19 January 2020 17:06
Terakhir Liverpool Juara Liga Inggris, Harga BBM Cuma Rp385!
Penyerang Liverpool Mohamed Salah (Reuters/Carl Recine)
Jakarta, CNBC Indonesia - Musim lalu, Liverpool nyaris menjadi juara Liga Primer Inggris. Pada akhir musim, Si Merah mengumpulkan 97 poin, hanya berjarak sebiji dari sang juara, Manchester City.

Musim ini, Liverpool kembali merajut asa. Liverpool sudah memainkan 21 pertandingan di Liga Primer dan berada di peringkat teratas dengan 61 angka. Unggul 13 angka dari City di posisi kedua yang sudah bermain 23 kali.


Berbagai pihak sudah menyatakan bahwa Liverpool secara de facto adalah juara Liga Primer. Amat sangat keterlaluan sekali banget kalau selisih belasan poin itu bisa terkejar, apalagi saat Liga Primer sudah melewati setengah musim.

"Pemain dan fans Liverpool memang mengatakan bahwa jalan masih panjang, belum ada yang trofi yang diraih, perjuangan belum selesai, dan semacamnya. Kalau mereka tidak mau mengatakan itu (Liverpool sudah juara), maka biar orang lain yang mengatakannya. Penampilan Liverpool saat menghadapi Leicester City (Liverpool menang 0-4 di kandang lawan) adalah malam di mana semua sudah jelas, perburuan gelar juara berakhir," tulis Phil McNulty, Chief Football Writer BBC, dalam kolomnya.

Ya, boleh dibilang memang cuma fans Liverpool yang mengerti betapa sakitnya mendahului takdir. Pada musim 2008/2009, Liverpool yang dalam semusim cuma kalah dua kali dan menjadi juara paruh musim harus merelakan gelar kepada Manchester United. Pengalaman serupa terjadi pada musim 2013/2014, Liverpool yang dimotori trio Luis Suarez-Daniel Sturrrdge-Raheem Sterling yang begitu menakutkan harus puas finis di posisi kedua, kali ini di bawah City.

Oleh karena itu, wajar kalau penggemar Liverpool kalem (bahkan cenderung hati-hati) menyikapi tim kesayangannya yang sedang naik daun. Tidak ada spanduk atau tulisan Kota Ini Mau Juara, seperti kala Persija hampir jadi juara Liga 1.


Maklum, juara Liga Primer adalah holy grail buat Liverpool. Sejak Liga Primer bergulir pada 1992, penghuni Stadion Anfield belum pernah sekalipun juara. Liverpool memang berstatus 18 kali juara liga Inggris, tetapi saat masih berupa format lama (First Division). Kali terakhir Liverpool menjadi yang terbaik di Negeri Big Ben adalah musim 1989/1990 alias 30 tahun lalu.

Di era Liga Primer, dominasi adalah milik United. Setan Merah adalah penguasa Inggris pada era Liga Primer, dengan 13 titel juara.

Jelang dini hari nanti waktu Indonesia, Liverpool dan United akan bertanding di Anfield. Posisi keduanya di klasemen memang jauh, di mana United tercecer di posisi kelima dengan perolehan 34 angka dari 22 pertandingan.

[Gambas:Video CNBC]

Sekarang Liverpool boleh berjaya, tetapi bukan berarti United bisa diremehkan begitu saja. Musim ini, hanya United yang bisa membuat Liverpool gagal meraih tiga angka karena bermain imbang 1-1 di Old Trafford.

Selain itu, fans United juga masih punya bahan ejekan lainnya. Agar terlihat lebih pintar, mari lihat kondisi ekonomi kala Liverpool kali terakhir menjadi juara Inggris.

Paling enak (dan paling sering dipakai sebagai bahan ledekan) adalah harga Bahan Bakar Minyak alias BBM. Pada 1990, saat Liverpool jadi juara, harga BBM jenis premium cuma Rp 385/liter. Sekarang harganya Rp 6.450/liter. Sedih...




Kemudian pertumbuhan ekonomi. Saat Liverpool kali terakhir berjaya, ekonomi Indonesia juga masih berjaya dan menjadi salah satu macan Asia.

Pada 1990, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi nasional adalah 7,24%. Sebagai perbandingan, saat itu pertumbuhan ekonomi China hanya 3,91%.

Seperti halnya Liverpool, pertumbuhan ekonomi Indonesia juga melambat. Teranyar, ekonomi Indonesia tumbuh 5,02% pada kuartal III-2019.




Kemudian mari masuk ke Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Pada 1990, APBN masih mencatat surplus 1,1% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Teranyar, APBN 2019 membukukan defisit 2,2% PDB.



Pada 1990, belanja negara dalam APBN masih Rp 35,57 triliun. Berapa belanja negara di APBN 2020? Rp 2.540,4 triliun. Sekarang duit Rp 35,57 triliun bahkan tidak cukup untuk membiayai anggaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pimpinan Nadiem Makarim yang bernilai Rp 36,3 triliun.


Well, kondisi sudah sangat berubah sejak kali terakhir Liverpool menjadi jawara Inggris. Jadi tidak heran, gelar itu begitu dinantikan oleh para penggemarnya. Walau harus menanti dalam senyap, sebab kalau berisik nanti takut malu...


TIM RISET CNBC INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular