
Merah! Liverpool Rugi Rp 900 M Lebih Gegara Pandemi

Jakarta, CNBC Indonesia - Klub sepakbola asal Inggris, Liverpool, mengumumkan kinerja keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Mei 2020. Hasilnya jelas, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat laporan keuangan Si Merah jadi ikutan merah.
Klub yang dimiliki Fenway Sports Group (FSG) ini membukukan rugi sebelum pajak sebesar GBP 46 juta (sekira Rp 924,34 miliar dengan asumsi GBP 1 setara Rp 20.094,31 seperti di kurs tengah transaksi Bank Indonesia tertanggal 28 April 2021). Jauh memburuk dibandingkan pencapaian tahun fiskal sebelumnya yang mencatat laba GBP 42 juta (Rp 843,96 miliar).
"Laporan ini mencerminkan dampak awal dari pandemi. Kompetisi sempat terhenti pada Maret 2020 dan kemudian dilanjutkan secara tertutup tanpa penonton di stadion," tulis keterangan resmi Liverpool di situs klub.
Secara umum, pemasukan klub sepakbola datang dari tiga sumber yaitu saat pertandingan di stadion (matchday revenue), komersial seperti ikatan kerja sama/sponsor (commercial revenue), dan hak siar televisi (broadcasting revenue). Pada tahun fiskal 2020, total pendapatan The Kop adalah GBP 490 juta (Rp 9,85 triliun), turun 8,07% dibandingkan periode sebelumnya.
Tanpa kehadiran penonton di Stadion Anfield, matchday revenue Liverpool anjlok. Pada tahun fiskal 2020, matchday revenue tercatat GBP 71 juta (Rp 1,43 triliun), anjlok 15,48%.
Sementara broadcasting revenue ada di GBP 202 juta (Rp 4,06 triliun). Ambles 22,6% dari tahun sebelumnya.
Namun, ini terjadi karena waktu pelaksanaan kompetisi berubah sehingga ada pertandingan yang disiarkan setelah jangka waktu pelaporan berakhir. Sebagai informasi, Liga Primer Inggris musim 2019/2020 yang semestinya berakhir Mei diperpanjang menjadi berakhir Juli karena sempat 'hibernasi' tiga bulan.
Halaman Selanjutnya --> Sponsor Masuk, Pendapatan Komersial Naik