Merah! Liverpool Rugi Rp 900 M Lebih Gegara Pandemi

Hidayat Setiaji, CNBC Indonesia
28 April 2021 12:25
Britain Soccer Super League
Foto: AP/Jon Super

Jakarta, CNBC Indonesia - Klub sepakbola asal Inggris, Liverpool, mengumumkan kinerja keuangan untuk tahun fiskal yang berakhir 31 Mei 2020. Hasilnya jelas, pandemi virus corona (Coronavirus Disease-2019/Covid-19) membuat laporan keuangan Si Merah jadi ikutan merah.

Klub yang dimiliki Fenway Sports Group (FSG) ini membukukan rugi sebelum pajak sebesar GBP 46 juta (sekira Rp 924,34 miliar dengan asumsi GBP 1 setara Rp 20.094,31 seperti di kurs tengah transaksi Bank Indonesia tertanggal 28 April 2021). Jauh memburuk dibandingkan pencapaian tahun fiskal sebelumnya yang mencatat laba GBP 42 juta (Rp 843,96 miliar).

"Laporan ini mencerminkan dampak awal dari pandemi. Kompetisi sempat terhenti pada Maret 2020 dan kemudian dilanjutkan secara tertutup tanpa penonton di stadion," tulis keterangan resmi Liverpool di situs klub.

Secara umum, pemasukan klub sepakbola datang dari tiga sumber yaitu saat pertandingan di stadion (matchday revenue), komersial seperti ikatan kerja sama/sponsor (commercial revenue), dan hak siar televisi (broadcasting revenue). Pada tahun fiskal 2020, total pendapatan The Kop adalah GBP 490 juta (Rp 9,85 triliun), turun 8,07% dibandingkan periode sebelumnya.

Tanpa kehadiran penonton di Stadion Anfield, matchday revenue Liverpool anjlok. Pada tahun fiskal 2020, matchday revenue tercatat GBP 71 juta (Rp 1,43 triliun), anjlok 15,48%.

Sementara broadcasting revenue ada di GBP 202 juta (Rp 4,06 triliun). Ambles 22,6% dari tahun sebelumnya.

Namun, ini terjadi karena waktu pelaksanaan kompetisi berubah sehingga ada pertandingan yang disiarkan setelah jangka waktu pelaporan berakhir. Sebagai informasi, Liga Primer Inggris musim 2019/2020 yang semestinya berakhir Mei diperpanjang menjadi berakhir Juli karena sempat 'hibernasi' tiga bulan.

Halaman Selanjutnya --> Sponsor Masuk, Pendapatan Komersial Naik

Akan tetapi, Liverpool ternyata bisa tetap mengeruk cuan di pendapatan komersial. Pada tahun fiskal 2020, commercial revenue adalah GBP 217 juta (Rp 4,36 triliun). Melonjak 15,42% dari tahun sebelumnya.

"Delapan kerja sama baru terjadi dalam periode pelaporan, di antaranya adalah dengan Cadbury dan Iugis. Sedangkan Nivea dan Carlsberg memperpanjang kontrak mereka dengan klub yang sudah terjadi dalam jangka waktu lama," lanjut keterangan tertulis Liverpool.

Selain kinerja keuangan, Liverpool juga mengumumkan perkembangan performa di media sosial. Pada tahun fiskal 2020, akun resmi Liverpool mendapat tambahan 22 juta pengikut (follower), naik 32%.

Liverpool masih menjadi klub Liga Primer dengan pengikut paling banyak di YouTube dan klub dengan tambahan follower paling tinggi di Instagram. Sementara jumlah follower akun Liverpool di Twitter mencapai 17,4 juta, naik 29%.

"Posisi keuangan kami cukup kuat meski kondisi pandemi sangat menantang. Kami mampu mengelola pengeluaran secara efektif dan menavigasi jalan dengan baik di tengah situasi yang sangat tidak pasti.

"Kita semua tentu berharap situasi kembali normal pada musim depan. Bukan rahasia bahwa para suporter sudah amat sangat merindukan Anfield dan kami akan bersiap menyambut Anda semua," tutur Andy Hughes, Direktur Pelaksana Liverpool.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular