Terlilit Utang, Forever 21 Terancam Bangkrut dan Tutup Gerai
Redaksi CNBC Indonesia, CNBC Indonesia
29 August 2019 12:21
Jakarta, CNBC Indonesia- Satu lagi gerai ritel kenamaan yang terancam tutup dan bangkrut, yakni Forever 21. Toko pakaian asal Amerika Serikat ini dilaporkan sedang mempertimbangkan pengajuan pailit karena tak sanggup lagi merestrukrisasi utang perusahaan.
Dikutip dari CNBC Internasional, sumber yang familiar dengan bisnis gerai ini mengatakan Forever 21 sedang berjihad mempertahankan bisnisnya. Namun, upaya mereka tampak sia-sia karena tak bisa hindari kebangkrutan. Meskipun sampai saat ini disebut juga bahwa perusahaan masih dimungkinkan bisa hindari pailit.
Dalam setahun belakangan, gerai-gerai ritel seperti Forever 21 memang banyak berguguran. Terutama yang beroperasi di pusat perbelanjaan di mana mulai ada penurunan konsumen. Seiring dengan menurunnya penjualan, perusahaan juga mendapat tekanan persaingan dengan hadirnya toko-toko online yang mulai disukai pasar. Sementara gerai ritel harus mengeluarkan ongkos cukup besar untuk operasional toko mereka di mal.
Forever 21 sendiri memiliki 815 yang tersebar di seluruh dunia, jika pengajuan pailit mereka jadi dimasukkan maka diperkirakan perusahaan akan banyak menutup gerainya. Penutupan ini juga bisa berimbas ke pusat-pusat belanja, terutama di Amerika, yang juga kesulitan mencari pengisi atau penyewa lapak.
Pihak Forever 21 belum menjawab pertanyaan yang diajukan oleh CNBC Internasional.
(gus) Next Article Nasib Forever 21: Toko Terancam Tutup & Bos Tak Lagi Miliuner
Dikutip dari CNBC Internasional, sumber yang familiar dengan bisnis gerai ini mengatakan Forever 21 sedang berjihad mempertahankan bisnisnya. Namun, upaya mereka tampak sia-sia karena tak bisa hindari kebangkrutan. Meskipun sampai saat ini disebut juga bahwa perusahaan masih dimungkinkan bisa hindari pailit.
 Foto: Forever 21 (REUTERS/Mariana Bazo) |
Dalam setahun belakangan, gerai-gerai ritel seperti Forever 21 memang banyak berguguran. Terutama yang beroperasi di pusat perbelanjaan di mana mulai ada penurunan konsumen. Seiring dengan menurunnya penjualan, perusahaan juga mendapat tekanan persaingan dengan hadirnya toko-toko online yang mulai disukai pasar. Sementara gerai ritel harus mengeluarkan ongkos cukup besar untuk operasional toko mereka di mal.
Forever 21 sendiri memiliki 815 yang tersebar di seluruh dunia, jika pengajuan pailit mereka jadi dimasukkan maka diperkirakan perusahaan akan banyak menutup gerainya. Penutupan ini juga bisa berimbas ke pusat-pusat belanja, terutama di Amerika, yang juga kesulitan mencari pengisi atau penyewa lapak.
Pihak Forever 21 belum menjawab pertanyaan yang diajukan oleh CNBC Internasional.
(gus) Next Article Nasib Forever 21: Toko Terancam Tutup & Bos Tak Lagi Miliuner
Most Popular