Hemat Biaya, IKEA Tutup Pabrik dan Pindahkan ke Eropa

Wangi Sinintya, CNBC Indonesia
17 July 2019 20:25
Ikea menutup satu-satunya pabrik furnitur yang berada di Amerika Serikat.
Foto: IKEA (REUTERS/Danish Siddiqui)
Jakarta, CNBC Indonesia- IKEA menutup satu-satunya pabrik furnitur yang berada di Amerika Serikat. Perusahaan Swedia tersebut akan mengakhiri produksinya, pada Desember ini di pabriknya di Danville, Virginia.

Operasi pabrik mereka akan dilanjutkan, dan pindah ke Eropa, di mana perusahaan mengatakan biaya di Eropa lebih minim.

"Kami melakukan segala upaya untuk meningkatkan dan mempertahankan daya saing pabrik ini, tetapi sayangnya, kondisi biaya yang tepat sulit untuk melanjutkan produksi di Danville," kata manajer, Bert Eades dalam sebuah pernyataan, seperti dikutip dari CNN Internasional, Rabu (17/07/2019).


Pabrik yang ada di Danville, yang dibuka pada 2008, telah mempekerjakan 300 pekerja. Produk kayu termasuk rak dan lemari penyimpanan dibuat di pabrik tersebut.

Dalam mengkonfirmasi keputusannya, IKEA merujuk ke harga bahan baku, yang katanya lebih tinggi di Amerika Serikat dibandingkan Eropa. Pabrik IKEA akan beroperasi di negara-negara Eropa termasuk Polandia, Rusia dan Swedia.

Senator Tim Kaine, seorang Demokrat dari Virginia, memposting cuitan di twitternya pada 2018 bahwa para pekerja di pabrik Danville khawatir tentang bagaimana tarif akan mempengaruhi biaya, karena bahan baku pabrik sebagian besar diimpor dari China.

Sejak Tim Kaine mengunjungi pabrik, pemerintahan Trump memberlakukan tarif pada impor papan partikel, bahan Ikea yang umum, dan bahan tersebut diimpor dari China. Keputusan untuk menutup pabrik itu tidak terkait dengan tarif. Dikatakan bahwa papan partikel yang digunakan di pabrik Danville dibeli dari pemasok AS, jelas Ikea pada Selasa 16 Juli 2019.

IKEA memiliki fasilitas manufaktur di sembilan negara, yang mempekerjakan sekitar 20.000 orang. Pergeseran terbaru dalam strategi ritel IKEA untuk beradaptasi dengan pertumbuhan belanja online telah menyebabkan PHK di sebagian lini bisnis lain ini.

Perusahaan telah berinvestasi dalam layanan penjemputan online dan pusat pemenuhan digital, dan pada 2017 perusahaan membeli TaskRabbit, pasar online untuk mencari pekerja pertunjukan. Ini juga telah membuka toko-toko kecil di kota-kota besar untuk menarik pembeli yang lebih muda.


Ingka Group, perusahaan induk Swedia yang memiliki dan mengoperasikan sebagian besar toko IKEA, mengatakan bahwa tahun lalu mereka akan memberhentikan sekitar 7.500 karyawan, atau 5% dari tenaga kerja globalnya, dan membangun 30 toko kecil di kota-kota besar di seluruh dunia di tahun berikutnya.

Perusahaan mengatakan pada akhirnya bisa menciptakan 11.500 pekerjaan sebagai hasil dari perubahan ini.


(dob/dob) Next Article Bisnis 'Kebal' Corona Memang Ada, IKEA Contohnya!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular