
Bisnis 'Kebal' Corona Memang Ada, IKEA Contohnya!

Jakarta, CNBC Indonesia - Saat bisnis lain berdarah-darah atau drop sangat dalam, justru sebaliknya bisnis perabotan rumah tangga Ingka Group asal Swedia yang mengoperasikan toko kenamaan IKEA mencatatkan kinerja di luar dari perkiraan. IKEA yang tersebar di 30 negara mencakup 378 gerai hanya mengalami penurunan bisnis yang tipis meski dunia dilanda pandemi covid-19 yang maha dahsyat.
Ingka, yang 90% penjualannya disumbang dari furnitur rumah tangga ini hanya mengalami penurunan pendapatan 5% pada periode keuangan September 2019-Agustus 2020, menjadi 37,4 euro atau US$ 44,4 miliar. Sedangkan laba bersih turun sepertiga menjadi 1,2 miliar euro.
Penurunan penjualan ini jauh lebih rendah dari perkiraan karena tingkat penutupan toko selama pandemi covid-19 di berbagai negara tak sedikit dilakukan.
Sekitar tiga perempat 378 toko IKEA harus ditutup selama sekitar tujuh minggu, sehingga ada pengurangan 15% waktu operasi dari seharusnya.
"Ini membuktikan covid-19 telah membantu kita sebagai masyarakat untuk memperhatikan apa yang penting dalam hidup yaitu kesehatan, keluarga, cinta tetapi juga rumah," kata Direktur Keuangan Ingka Group Juvencio Maetzu dikutip dari AFP, Selasa (24/11).
Kinerja IKEA yang di luar dari dugaan ini ternyata karena saat adanya lockdown di banyak negara, konsumen menggunakan waktunya selama WFH mengerjakan perbaikan rumah atau berinvestasi untuk keperluan kantor di rumah.
Maetzu mencatat bahwa hanya sekitar seperempat toko IKEA saat ini ditutup karena banyak negara lockdown karena gelombang kedua atau ketiga dari covid-19.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article IKEA Kena Skandal Mata-Mata, Didenda Rp 17 Miliar