
2 Jempol Buat Putin! Vaksin Rusia Teruji Efektif Sampai 95%

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin Sputnik V buatan Rusia dinyatakan 95% efektif menangkal virus covid-19. Dalam sebuah pernyataan bersama, Kementerian Kesehatan Rusia, pusat penelitian Gamaleya, dan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF) mengatakan perhitungan tersebut didasarkan pada data awal yang diperoleh 42 hari setelah sukarelawan menerima dosis pertama.
Pernyataan yang muncul pada Selasa (24/11/2020) itu mengatakan vaksin telah menunjukkan efektivitas 91,4% selama 28 hari setelah dosis pertama, angka yang didasarkan pada 39 kasus.
Empat puluh dua hari kemudian, setelah dosis kedua, data menunjukkan kemanjuran vaksin di atas 95%. Namun, mereka tidak mencatat jumlah kasus yang digunakan untuk membuat penghitungan.
Alexander Gintsburg, Direktur Gamaleya Center, menyatakan hasil sementara menunjukkan bahwa tubuh relawan sebagian bereaksi terhadap kedua dosis.
"Kami berharap tingkat kemanjuran menjadi lebih tinggi berdasarkan data tiga minggu setelah imunisasi kedua ketika respons tubuh yang paling kuat dan stabil tercapai," kata Gintsburg, dikutip dari The Moscow Times.
Suntikan tersebut masih menjalani uji coba pasca pendaftaran, dengan lebih dari 19.000 dari 40.000 relawan yang berpartisipasi sejauh ini telah menerima kedua dosis vaksin atau plasebo.
Beberapa dari mereka yang divaksinasi mengalami efek samping ringan jangka pendek termasuk gejala seperti flu seperti demam, lemah, kelelahan, dan sakit kepala.
Para ilmuwan dari negara-negara barat menyuarakan keprihatinan tentang kecepatan pengembangan vaksin virus corona Rusia, menunjukkan bahwa para peneliti mungkin mengambil jalan pintas setelah mendapat tekanan dari pihak berwenang.
Sementara beberapa pejabat tinggi Rusia dikabarkan telah menerima vaksin tersebut. Kremlin mengatakan bahwa Presiden Vladimir Putin tidak akan memutuskan apakah akan menerima suntikan atau tidak sampai uji klinisnya selesai dan disertifikasi.
Wakil Perdana Menteri Tatyana Golikova, yang mengawasi tanggapan Covid-19 Rusia, menyatakan Rusia berencana untuk memulai vaksinasi massal terhadap virus corona pada 2021.
Sementara pengembang vaksin berencana untuk memproduksi 2 juta dosis vaksin virus corona Sputnik V pada akhir tahun 2020, dengan mitra manufaktur internasional RDIF diharapkan dapat memproduksi vaksin untuk lebih dari setengah miliar orang pada tahun 2021.
Vaksin ini nantinya akan gratis bagi warga Rusia dan akan berharga kurang dari US$ 10 per dosis untuk penerima internasional. Menurut RDIF, dana kekayaan kedaulatan akan membiayai dan memasarkan vaksin adenoviral dua dosis.
The wealth fund dan mitranya juga telah meluncurkan produksi Sputnik V dalam bentuk kering dan beku yang akan disimpan pada suhu antara 2-8 derajat Celcius, memungkinkan distribusinya ke daerah terpencil dan tropis.
(hoi/hoi)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gara-gara Ini Putin Disebut dalam FinCEN Files