
Internasional
Ini Alasan Para Miliuner Lebih Suka Gunakan Jet Pribadi
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
27 March 2018 17:20

Jakarta, CNBC Indonesia - Memiliki pesawat jet pribadi merupakan sesuatu yang berbiaya mahal, bahkan seorang miliuner sekalipun belum tentu menyukainya. Namun, penggunaan jet pribadi terus meningkat.
Menurut penelitian terbaru, biaya kepemilikan dan pemeliharaan jet pribadi sangat mahal dan bahkan untuk miliuner di dunia yang rata-rata kekayaan orang tajir di dunia sekitar US$1,5 miliar atau setara Rp 20,25 triliun (asumsi US$1 = Rp 13.500).
Sebagai contoh, pesawat jet Falcon 2000DX diperkirakan dihargai sekitar US$40 juta (Rp 540 miliar) dan harga itu masih merupakan harga pembelian di muka. Mahalnya harga telah menyebabkan munculnya berbagai alternatif pembelian, mulai dari program keanggotaan, kepemilikan fraksi atau tawaran diskon pembelian dalam beberapa jam (flash sale).
Saat ini banyak yang mulai mempertanyakan untuk apa Jet diciptakan jika maskapai penerbangan komersial banyak yang menawarkan kenyamanan terbang yang dibutuhkan dengan banyak potongan harga.
Jet Traveler mensurvei orang-orang super kaya atau miliuner alasan mereka menganggap penerbangan pribadi memiliki nilai lebih. Dalam laporan yang dirilis pada hari Senin (26/3/2018), yang mencakup data dari perusahaan Wealth-X dan perusahaan jet pribadi, VistaJet, disebutkan beberapa alasan diantaranya adalah:
Memaksimalkan waktu
Tidak peduli apakah mendapat tempat duduk A1 di first class, semua penumpang wajib melalui proses pengecekan oleh pihak keamanan. Para Ultra-High Net Worth (orang-orang dengan aset kekayaan bernilai lebih dari US$30 juta) tidak akan sabar berlama-lama mengantre dan lebih suka langsung terbang dan mengudara saat itu juga.
Banyak dari mereka menganggap mengantre membeli tiket dan memesan jadwal penerbangan menyita waktu tetapi terbang merupakan hal penting sehingga para miliuner lebih suka terbang dengan jet pribadi terutama jika jarak tujuannya dekat.
Kontrol
Para miliuner bisa sangat rewel dalam hal menguasai atau mengendalikan sesuatu di hidup mereka dan perjalanan merupakan salah satunya. Salah satu pelanggan VistaJet mengatakan pesawat jet merupakan solusi saat tiba-tiba ada sebuah meeting (rapat) diselenggarakan. Mereka bisa kapan saja menggunakan jet mereka.
Selain itu, mereka juga ingin bisa merasa nyaman saat terbang. Meski banyak yang percaya terbang menggunakan pesawat pribadi merupakan tuntutan gaya hidup, namun faktanya jarang sekali para orang kaya terbang sambil bermewah-mewah dan minum sampanye.
Winston Chesterfield mengatakan tidak peduli pada apa yang disediakan saat terbang dengan jet pribadi.
Persepsi Keselamatan
Mengelola risiko adalah keterampilan umum bagi orang kaya dan seringkali seorang kelas atas yang suka bepergian akan menganggap perjalanan pribadi lebih aman daripada penerbangan komersial. Dalam laporan tersebut disebutkan dua faktor yang sering menjadi pertimbangan, yaitu usia pesawat dan kondisi visual baik eksterior maupun kabinnya.
Dalam laporan disebutkan banyak orang kaya yang tidak suka bepergian dengan pesawat tua dan menganggap maskapai penerbangan komersial tidak dapat menyediakan pesawat yang lebih baru.
Menurut penelitian terbaru, biaya kepemilikan dan pemeliharaan jet pribadi sangat mahal dan bahkan untuk miliuner di dunia yang rata-rata kekayaan orang tajir di dunia sekitar US$1,5 miliar atau setara Rp 20,25 triliun (asumsi US$1 = Rp 13.500).
Sebagai contoh, pesawat jet Falcon 2000DX diperkirakan dihargai sekitar US$40 juta (Rp 540 miliar) dan harga itu masih merupakan harga pembelian di muka. Mahalnya harga telah menyebabkan munculnya berbagai alternatif pembelian, mulai dari program keanggotaan, kepemilikan fraksi atau tawaran diskon pembelian dalam beberapa jam (flash sale).
Saat ini banyak yang mulai mempertanyakan untuk apa Jet diciptakan jika maskapai penerbangan komersial banyak yang menawarkan kenyamanan terbang yang dibutuhkan dengan banyak potongan harga.
Memaksimalkan waktu
Banyak dari mereka menganggap mengantre membeli tiket dan memesan jadwal penerbangan menyita waktu tetapi terbang merupakan hal penting sehingga para miliuner lebih suka terbang dengan jet pribadi terutama jika jarak tujuannya dekat.
Kontrol
Para miliuner bisa sangat rewel dalam hal menguasai atau mengendalikan sesuatu di hidup mereka dan perjalanan merupakan salah satunya. Salah satu pelanggan VistaJet mengatakan pesawat jet merupakan solusi saat tiba-tiba ada sebuah meeting (rapat) diselenggarakan. Mereka bisa kapan saja menggunakan jet mereka.
Selain itu, mereka juga ingin bisa merasa nyaman saat terbang. Meski banyak yang percaya terbang menggunakan pesawat pribadi merupakan tuntutan gaya hidup, namun faktanya jarang sekali para orang kaya terbang sambil bermewah-mewah dan minum sampanye.
Winston Chesterfield mengatakan tidak peduli pada apa yang disediakan saat terbang dengan jet pribadi.
Persepsi Keselamatan
Mengelola risiko adalah keterampilan umum bagi orang kaya dan seringkali seorang kelas atas yang suka bepergian akan menganggap perjalanan pribadi lebih aman daripada penerbangan komersial. Dalam laporan tersebut disebutkan dua faktor yang sering menjadi pertimbangan, yaitu usia pesawat dan kondisi visual baik eksterior maupun kabinnya.
Dalam laporan disebutkan banyak orang kaya yang tidak suka bepergian dengan pesawat tua dan menganggap maskapai penerbangan komersial tidak dapat menyediakan pesawat yang lebih baru.
Next Page
Memitigasi risiko
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular