
Pak Pos yang Berjuang Melawan Senja Kala
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
08 February 2019 11:42

Dengan berbagai peluang bisnis itu, dampaknya terhadap kinerja keuangan di 2019 sejauh apa?
Data lengkapnya mungkin bisa saya share menyusul ya. Kalau tidak salah saya menargetkan revenue Rp 5,9 triliun, laba lebih dari Rp 300 miliar, dengan asumsi tidak ada perubahan apa-apa di PSO, sama seperti tahun lalu. Jadi target pendapatan Rp 5,9 triliun itu naik sekitar Rp 500 miliar dari 2018 atau 10%. Kinerja 2018 masih dalam proses audit jadi saya belum bisa menyebutkan angka.
Untuk laba susah naiklah selama belum ada lompatan inovasi itu. Tapi kalau rencana transformasi itu tadi sudah terkejar, kita lihat di kuartal II sudah beres ada perubahan signifikan atau tidak. Kalau bisa signifikan, bisa ubah RKA 2019 agar kita signifikan. Inovasi radikal sementara ini belum bisa dimasukkan kontribusi ke situ. Kalau sudah dihitung duluan bisa over shoot, pasang tarif kegedean.
Laba berlipat dong dibanding tahun 2018?
Kita seperti rollercoasterlah ya. Saya nggak terkesan dengan angka (target kenaikan laba) itu. Karena kenaikan laba itu hanya surplus gaji 1,5 bulan. Kita bayar gaji Rp 32 triliun setahun. Uang segitu hanya untuk bayar gaji sebulan lebih sedikit saja. Kalau kita bisa capture laba Rp 6 triliun itu baru signifikan.
Ada rencana gandeng investor?
Di Pos Logistik ada rencana JV (Joint Venture) dengan perusahaan Korea CJ Logistic. Kami sudah ada tiga kali pertemuan dengan mereka. Jadi akan bikin cucu perusahaanlah. Kesiapan investasi Rp 300 miliar untuk equipment, mungkin teknologi, IT, peralatan. Investasi kayak gitu (teknologi) nggak bisa kita cicil-cicil .
Lokasi lahan?
Banyak kan gudang di sekitar bandara disewakan. Lihat lokasi, mendekati bandara kah atau jalan tol. Yang kita lihat kan kolaborasinya, baru proses kita mau due diligence. Kalau JV kan permanen, tapi ada dua pilihan, KSO dulu baru JV atau langsung. Kalau KSO bisa 10 tahun dulu. Kita hitunglah kita punya aset, punya goodwill. Saat ini belum sampai hitung ke tahap itu tapi mereka sudah intens ke sini tiga kali. Mereka beda dengan kita, mereka bisa kirim sampai enam juta barang per hari.
Realisasi diperkirakan kapan?
Tahun ini, karena sudah beberapa kali ketemu. Harusnya Januari kemarin kita visit ke sana tapi cancel. Nanti ada visit lagi. Kalau di kuartal I tidak terburu. Perlu dokumen legal yang cukup rumit, verifikasi aset, mudah-mudahan sampai kuartal II sudah ada progres nyata.
(miq/miq)
Data lengkapnya mungkin bisa saya share menyusul ya. Kalau tidak salah saya menargetkan revenue Rp 5,9 triliun, laba lebih dari Rp 300 miliar, dengan asumsi tidak ada perubahan apa-apa di PSO, sama seperti tahun lalu. Jadi target pendapatan Rp 5,9 triliun itu naik sekitar Rp 500 miliar dari 2018 atau 10%. Kinerja 2018 masih dalam proses audit jadi saya belum bisa menyebutkan angka.
Untuk laba susah naiklah selama belum ada lompatan inovasi itu. Tapi kalau rencana transformasi itu tadi sudah terkejar, kita lihat di kuartal II sudah beres ada perubahan signifikan atau tidak. Kalau bisa signifikan, bisa ubah RKA 2019 agar kita signifikan. Inovasi radikal sementara ini belum bisa dimasukkan kontribusi ke situ. Kalau sudah dihitung duluan bisa over shoot, pasang tarif kegedean.
Laba berlipat dong dibanding tahun 2018?
Kita seperti rollercoasterlah ya. Saya nggak terkesan dengan angka (target kenaikan laba) itu. Karena kenaikan laba itu hanya surplus gaji 1,5 bulan. Kita bayar gaji Rp 32 triliun setahun. Uang segitu hanya untuk bayar gaji sebulan lebih sedikit saja. Kalau kita bisa capture laba Rp 6 triliun itu baru signifikan.
![]() |
Ada rencana gandeng investor?
Di Pos Logistik ada rencana JV (Joint Venture) dengan perusahaan Korea CJ Logistic. Kami sudah ada tiga kali pertemuan dengan mereka. Jadi akan bikin cucu perusahaanlah. Kesiapan investasi Rp 300 miliar untuk equipment, mungkin teknologi, IT, peralatan. Investasi kayak gitu (teknologi) nggak bisa kita cicil-cicil .
Banyak kan gudang di sekitar bandara disewakan. Lihat lokasi, mendekati bandara kah atau jalan tol. Yang kita lihat kan kolaborasinya, baru proses kita mau due diligence. Kalau JV kan permanen, tapi ada dua pilihan, KSO dulu baru JV atau langsung. Kalau KSO bisa 10 tahun dulu. Kita hitunglah kita punya aset, punya goodwill. Saat ini belum sampai hitung ke tahap itu tapi mereka sudah intens ke sini tiga kali. Mereka beda dengan kita, mereka bisa kirim sampai enam juta barang per hari.
Realisasi diperkirakan kapan?
Tahun ini, karena sudah beberapa kali ketemu. Harusnya Januari kemarin kita visit ke sana tapi cancel. Nanti ada visit lagi. Kalau di kuartal I tidak terburu. Perlu dokumen legal yang cukup rumit, verifikasi aset, mudah-mudahan sampai kuartal II sudah ada progres nyata.
(miq/miq)
Next Page
Buka ruang dialog
Pages
Most Popular