
Amazon Bayar Karyawan Rp 70 Juta untuk Resign, Kenapa?
Arina Yulistara, CNBC Indonesia
22 May 2018 11:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Siapa yang tidak mau bekerja di perusahaan besar seperti Amazon? Pemiliknya, Jeff Bezos, yang merupakan pria terkaya nomor satu di dunia itu punya program khusus untuk semua karyawannya.
Jeff Bezos memiliki solusi untuk pegawai yang tidak ingin bekerja lagi di perusahaannya. Solusi yang dimaksud adalah membayar karyawan untuk keluar dari Amazon. Tidak tanggung-tanggung, Amazon menawarkan bayaran hingga Rp 70 juta untuk resign.
Setahun sekali, Amazon menawarkan bayaran hingga US$5.000 atau Rp 70 jutaan buat karyawan. Namun dengan syarat, mereka tidak akan bisa lagi kerja di Amazon.
"Kami ingin orang-orang yang bekerja di Amazon memang benar-benar mau di sini. Dalam jangka panjang, tinggal di suatu tempat yang tak Anda inginkan tidak sehat untuk dirinya dan perusahaan," jelas juru bicara Amazon, Melanie Etches kepada CNBC Make It.
Perusahaan menawarkan US$2.000 (Rp 28 jutaan) untuk karyawan yang telah bekerja minimal satu tahun. Tawaran tersebut meningkat sebesar US$1,000 (Rp 14 jutaan) per tahun jika masa kerja lebih dari satu tahun. Bayaran maksimal yang ditawarkan hanya US$5.000 (Rp 70 juta).
Program dengan nama 'Pay to Quit' itu dilakukan untuk membiarkan karyawan mengevaluasi diri. Amazon sebenarnya tidak ingin karyawan benar-benar melakukannya. Bahkan headline dalam memo yang terpajang di kantor Amazon bertuliskan, 'Please Don't Take This Offer'.
"Tujuannya untuk mendorong orang-orang sejenak berpikir tentang apa yang benar-benar mereka inginkan," ujar Bezos beberapa waktu lalu.
Ahli budaya kerja perusahaan sekaligus penulis buku 'The Great Workplace: How to Build It, How to Keep It and Why It Matters', Michael Burchell, mengatakan bahwa program tersebut diadakan demi meningkatkan produktivitas karyawan.
"Jika Anda memilih untuk tidak mengambil uang dan tetap bekerja itu berarti Anda berkomitmen untuk perusahaan dan ini membantu meningkatkan hubungan antara pemilik secara psikologis," kata Buchell.
Karyawan yang menolak tawaran akan menandatangani kontrak dengan perusahaan dan berkomitmen untuk lebih produktif. Hal tersebut diakui mampu membuat perusahaan lebih maju.
Buchell pun menuturkan kalau hadirnya penawaran ini membuat Amazon mampu menyingkirkan karyawan yang tidak berkualitas. Meskipun mereka harus membayar karyawan baru dengan biaya lebih tinggi namun Amazon bisa menambah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kian bagus. Melakukan investasi pada SDM bisa memberikan keuntungan yang lebih besar pada perusahaan.
"Ini akan sangat berharga bagi mereka secara finansial dalam jangka panjang," tambahnya.
(roy) Next Article Jeff Bezos dan Amazon: Dari Buku hingga Luar Angkasa
Jeff Bezos memiliki solusi untuk pegawai yang tidak ingin bekerja lagi di perusahaannya. Solusi yang dimaksud adalah membayar karyawan untuk keluar dari Amazon. Tidak tanggung-tanggung, Amazon menawarkan bayaran hingga Rp 70 juta untuk resign.
Setahun sekali, Amazon menawarkan bayaran hingga US$5.000 atau Rp 70 jutaan buat karyawan. Namun dengan syarat, mereka tidak akan bisa lagi kerja di Amazon.
Program dengan nama 'Pay to Quit' itu dilakukan untuk membiarkan karyawan mengevaluasi diri. Amazon sebenarnya tidak ingin karyawan benar-benar melakukannya. Bahkan headline dalam memo yang terpajang di kantor Amazon bertuliskan, 'Please Don't Take This Offer'.
"Tujuannya untuk mendorong orang-orang sejenak berpikir tentang apa yang benar-benar mereka inginkan," ujar Bezos beberapa waktu lalu.
Ahli budaya kerja perusahaan sekaligus penulis buku 'The Great Workplace: How to Build It, How to Keep It and Why It Matters', Michael Burchell, mengatakan bahwa program tersebut diadakan demi meningkatkan produktivitas karyawan.
"Jika Anda memilih untuk tidak mengambil uang dan tetap bekerja itu berarti Anda berkomitmen untuk perusahaan dan ini membantu meningkatkan hubungan antara pemilik secara psikologis," kata Buchell.
Karyawan yang menolak tawaran akan menandatangani kontrak dengan perusahaan dan berkomitmen untuk lebih produktif. Hal tersebut diakui mampu membuat perusahaan lebih maju.
Buchell pun menuturkan kalau hadirnya penawaran ini membuat Amazon mampu menyingkirkan karyawan yang tidak berkualitas. Meskipun mereka harus membayar karyawan baru dengan biaya lebih tinggi namun Amazon bisa menambah kualitas sumber daya manusia (SDM) yang kian bagus. Melakukan investasi pada SDM bisa memberikan keuntungan yang lebih besar pada perusahaan.
"Ini akan sangat berharga bagi mereka secara finansial dalam jangka panjang," tambahnya.
(roy) Next Article Jeff Bezos dan Amazon: Dari Buku hingga Luar Angkasa
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular