
Internasional
Jeff Bezos dan Amazon: Dari Buku hingga Luar Angkasa
Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
12 January 2018 13:50

Jakarta, CNBC Indonesia - Selamat ulang tahun, Jeff Bezos! Pendiri situs e-commerce pertama dunia, Amazon, itu genap berusia 54 tahun pada Jumat (12/1/2018).
Pria yang lahir pada 12 Januari 1964 dengan nama Jeffrey Preston Jorgensen saat ini memiliki kekayaan senilai US$105.1 miliar atau setara dengan Rp 1,4 kuadriliun, berdasarkan data Indeks Miliuner Bloomberg.
Nilai kekayaan itu membuatnya ditahbiskan sebagai orang terkaya di dunia, melampaui rekor kekayaan co-founder Microsoft, Bill Gates, senilai $100 miliar pada 1999 lalu, dilansir dari CNBC.
Sebagai perbandingan, target penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 berjumlah Rp 1,89 kuadriliun dan nilai surplus neraca perdagangan China di bulan Desember tercatat sebesar Rp 730,7 triliun.
Kekayaan Bezos diperkirakan terus melejit seiring kenaikan harga saham Amazon akibat naiknya minat belanja masyarakat saat masa liburan lalu.
Banyak yang mengatakan Bezos merupakan orang terkaya sepanjang sejarah. Namun, berdasarkan laporan CNBC, Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya lebih kaya darinya walaupun tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kekayaan Putin. Dan jika merujuk pada inflasi, kekayaan $100 miliar Gates di tahun 1999 setara dengan $147 miliar saat ini.
Namun, jika dihitung berdasarkan nilai kekayaan yang bisa dilacak secara publik, Bezos menjadi yang terkaya saat ini.
Bezos tidak dianugerahi kemakmuran begitu saja. Terlahir dari seorang ibu muda berusia 16 tahun dan ayah yang terlilit hutang, Bezos tidak pernah bermimpi menjadi seorang CEO perusahaan e-commerce.
Ayah biologisnya, Ted Jorgensen, bertemu dan mulai berkencan dengan ibunya, Jacklyn Gise, saat masih SMA. Usia Jorgersen 18 tahun dan Gise 16 tahun saat ia hamil. Mereka terbang dan menikah di Mexico dengan uang orang tua mereka.
Jogersen bergabung bekerja di toko ritel dengan gaji $1,25 per jam dan tidak punya banyak uang. Ia juga punya kebiasaan mabuk-mabukan. Saat usia Bezos 17 bulan, ibunya menceraikan ayahnya.
Pada 1968, Gise menikah lagi dengan Miguel Bezos, yang pindah ke Miami pada tahun 1962 dari Cuba, yang hanya tahu satu kata saja dalam bahasa inggris yaitu ‘hamburger’. Jorgensen setuju Bezos mengasuh anaknya, yang saat itu berusia 4 tahun sehingga nama Jeffrey Preston Jorgensen kemudian berubah menjadi Jeffrey Preston Bezos.
Penulis biografi Bezos, Brad Stone, menyimpulkan bahwa masa kecil pendiri Amazon itu telah berkontribusi terhadapa kesuksesannya.
“Memang tidak pasti bahwa masa kecil yang sulit itu telah membantunya memperoleh kecerdasan berwirausaha, ambisi, dan kebutuhan pembuktian diri. Dua ikon teknologi, Steve Jobs dan Larry Ellison, juga diadopsi, dan pengalaman hidup mereka juga sulit akhirnya memberi mereka motivasi luar biasa untuk sukses,” tulis Stone.
Merilis Amazon: “Saya mengambil jalan yang penuh risiko untuk mengikuti mimpi saya, dan saya bangga melakukannya.”
Ketika diterima dan belajar di Universitas Princeton, Bezos sempat mengira dirinya akan menjadi seorang fisikawan. Namun, saat bekerja di perusahaan keuangan di New York, ia mendapatkan ide membuat Amazon.
“Saya menyadari satu fakta bahwa penggunaan situs internet [website] tumbuh 2.300% per tahun. Saya belum pernah melihat atau mendengar hal lain bisa tumbuh secepat itu, dan ide membangun toko buku online dengan banyak judul sangat membuat saya tertarik,” ujar Bezos ketika berpidato di Princeton pada 2010 lalu.
Pada saat itu, Bezos memasuki usia 30 tahun dan telah menikah selama satu tahun.
“Saya bicara kepada istri saya, MacKenzie, bahwa saya ingin berhenti kerja dan menjalankan hal gila ini yang mungkin tidak akan berhasil karena kebanyakan pemula memang tidak berhasil, dan saya bahkan tidak yakin apa yang akan terjadi setelahnya,” ujarnya.
“Saya selalu ingin jadi pencipta atau penemu, dan istri saya mengatakan saya harus mengikuti mimpi saya.”
Namun tidak semua orang mendukung. Bos Bezos saat itu mengatakan padanya bahwa hal itu merupakan ide yang bagus namun akan lebih baik jika ide tersebut dijalankan oleh seseorang yang belum memiliki karir yang mantap sepertinya.
“Ini merupakan pilihan yang sulit namun akhirnya saya putuskan untuk mencobanya. Saya cemas saya akan dihantui perasaan bersalah jika tidak mencoba sama sekali.”
Amazon saat ini
Saat baru dibuka, Amazon hanya menjual buku. Bezos sendiri yang mengirim paket pesanan ke kantor pos dengan mengendarai mobil Chevy Blazer keluaran 1987 miliknya.
“Saya berpikir suatu hari nanti kita bisa membeli sebuah mesin pengangkat barang,” ujar Bezos tahun 2016 lalu. “Dan Amazon sangat, sangat, sangat berbeda saat ini.”
Setelah buku, barang-barang lain yang Bezos jual di Amazon adalah compact disk (CD) musik dan video. Kemudian, ia menanyakan pada pembeli barang apa saja yang ingin mereka beli dari toko daringnya.
“Orang-orang sangat termotivasi,” ujar Bezos. “Jadi di sanalah awal penambahan daftar barang yang dijual di berbagai kategori, seperti peralatan elektronik, pakaian, dan berbagai hal lainnya.”
Saat ini, Amazon menjual hampir semua barang. Mulai dari tisu toilet, perlengkapan dapur, barang elektronik, sampai fesyen, dan perlengkapan rumah.
Dari e-commerce ke media
Karena kebutuhan konsumen di web juga berkembang, Amazon pun harus demikian. Salah satu fasilitasnya memberi akses ke acara televisi premium.
Selain itu, Bezos juga memiliki jenis konten lain: jurnalisme. Melalui Nash Holdings LLC, ia membeli saham koran The Washington Post pada tahun 2013 seharga $250 juta.
“Saya membelinya karena The Washington Post penting,” kata Bezos. “[…] Saya menginginkannya menjadi perusahaan yang mandiri dan menguntungkan dan saya pikir itu bisa dilakukan.”
Perusahaan Bezos saat ini berkembang pesat dan ekspansif.
Amazon, yang saat ini memiliki nilai pasar lebih dari $500 juta, membeli perusahaan Whole Foods di bulan Agustus dan juga memiliki perusahaan seperti Zappos dan Twitch. Dari Bezos Expeditions, ia juga berinvestasi di perusahaan seperti Twitter dan Basecamp.
Untuk mewujudkan kesenangannya terhadap luar angkasa, Bezos mendirikan Blue Origin, sebuah perusahaan yang bertujuan membuat wisata luar angkasa terjangkau khalayak.
“Pada dasarnya apa yang saya lakukan saat ini adalah mengambil keuntungan dari Amazon dan menginvestasikannya. Setiap kali Anda melihat saya menjual saham di Amazon, [saya sebenarnya] mengirim lebih banyak uang ke tim Blue Origin,” ujar Bezos.
Selain memungkinkan lebih banyak orang untuk bepergian ke luar angkasa, Bezos mengatakan bahwa ia sedang membangun infrastruktur untuk para pengusaha di bidang eksplorasi ruang angkasa di masa depan.
(prm/prm) Next Article Ini Cara Jeff Bezos Susun Iklan Lowongan Kerja untuk Amazon
Pria yang lahir pada 12 Januari 1964 dengan nama Jeffrey Preston Jorgensen saat ini memiliki kekayaan senilai US$105.1 miliar atau setara dengan Rp 1,4 kuadriliun, berdasarkan data Indeks Miliuner Bloomberg.
Nilai kekayaan itu membuatnya ditahbiskan sebagai orang terkaya di dunia, melampaui rekor kekayaan co-founder Microsoft, Bill Gates, senilai $100 miliar pada 1999 lalu, dilansir dari CNBC.
Sebagai perbandingan, target penerimaan negara dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018 berjumlah Rp 1,89 kuadriliun dan nilai surplus neraca perdagangan China di bulan Desember tercatat sebesar Rp 730,7 triliun.
Banyak yang mengatakan Bezos merupakan orang terkaya sepanjang sejarah. Namun, berdasarkan laporan CNBC, Presiden Rusia Vladimir Putin sepertinya lebih kaya darinya walaupun tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk menghitung nilai kekayaan Putin. Dan jika merujuk pada inflasi, kekayaan $100 miliar Gates di tahun 1999 setara dengan $147 miliar saat ini.
Namun, jika dihitung berdasarkan nilai kekayaan yang bisa dilacak secara publik, Bezos menjadi yang terkaya saat ini.
Bezos tidak dianugerahi kemakmuran begitu saja. Terlahir dari seorang ibu muda berusia 16 tahun dan ayah yang terlilit hutang, Bezos tidak pernah bermimpi menjadi seorang CEO perusahaan e-commerce.
Ayah biologisnya, Ted Jorgensen, bertemu dan mulai berkencan dengan ibunya, Jacklyn Gise, saat masih SMA. Usia Jorgersen 18 tahun dan Gise 16 tahun saat ia hamil. Mereka terbang dan menikah di Mexico dengan uang orang tua mereka.
Jogersen bergabung bekerja di toko ritel dengan gaji $1,25 per jam dan tidak punya banyak uang. Ia juga punya kebiasaan mabuk-mabukan. Saat usia Bezos 17 bulan, ibunya menceraikan ayahnya.
Pada 1968, Gise menikah lagi dengan Miguel Bezos, yang pindah ke Miami pada tahun 1962 dari Cuba, yang hanya tahu satu kata saja dalam bahasa inggris yaitu ‘hamburger’. Jorgensen setuju Bezos mengasuh anaknya, yang saat itu berusia 4 tahun sehingga nama Jeffrey Preston Jorgensen kemudian berubah menjadi Jeffrey Preston Bezos.
Penulis biografi Bezos, Brad Stone, menyimpulkan bahwa masa kecil pendiri Amazon itu telah berkontribusi terhadapa kesuksesannya.
“Memang tidak pasti bahwa masa kecil yang sulit itu telah membantunya memperoleh kecerdasan berwirausaha, ambisi, dan kebutuhan pembuktian diri. Dua ikon teknologi, Steve Jobs dan Larry Ellison, juga diadopsi, dan pengalaman hidup mereka juga sulit akhirnya memberi mereka motivasi luar biasa untuk sukses,” tulis Stone.
Merilis Amazon: “Saya mengambil jalan yang penuh risiko untuk mengikuti mimpi saya, dan saya bangga melakukannya.”
Ketika diterima dan belajar di Universitas Princeton, Bezos sempat mengira dirinya akan menjadi seorang fisikawan. Namun, saat bekerja di perusahaan keuangan di New York, ia mendapatkan ide membuat Amazon.
“Saya menyadari satu fakta bahwa penggunaan situs internet [website] tumbuh 2.300% per tahun. Saya belum pernah melihat atau mendengar hal lain bisa tumbuh secepat itu, dan ide membangun toko buku online dengan banyak judul sangat membuat saya tertarik,” ujar Bezos ketika berpidato di Princeton pada 2010 lalu.
Pada saat itu, Bezos memasuki usia 30 tahun dan telah menikah selama satu tahun.
“Saya bicara kepada istri saya, MacKenzie, bahwa saya ingin berhenti kerja dan menjalankan hal gila ini yang mungkin tidak akan berhasil karena kebanyakan pemula memang tidak berhasil, dan saya bahkan tidak yakin apa yang akan terjadi setelahnya,” ujarnya.
“Saya selalu ingin jadi pencipta atau penemu, dan istri saya mengatakan saya harus mengikuti mimpi saya.”
![]() |
“Ini merupakan pilihan yang sulit namun akhirnya saya putuskan untuk mencobanya. Saya cemas saya akan dihantui perasaan bersalah jika tidak mencoba sama sekali.”
Amazon saat ini
Saat baru dibuka, Amazon hanya menjual buku. Bezos sendiri yang mengirim paket pesanan ke kantor pos dengan mengendarai mobil Chevy Blazer keluaran 1987 miliknya.
“Saya berpikir suatu hari nanti kita bisa membeli sebuah mesin pengangkat barang,” ujar Bezos tahun 2016 lalu. “Dan Amazon sangat, sangat, sangat berbeda saat ini.”
Setelah buku, barang-barang lain yang Bezos jual di Amazon adalah compact disk (CD) musik dan video. Kemudian, ia menanyakan pada pembeli barang apa saja yang ingin mereka beli dari toko daringnya.
“Orang-orang sangat termotivasi,” ujar Bezos. “Jadi di sanalah awal penambahan daftar barang yang dijual di berbagai kategori, seperti peralatan elektronik, pakaian, dan berbagai hal lainnya.”
Saat ini, Amazon menjual hampir semua barang. Mulai dari tisu toilet, perlengkapan dapur, barang elektronik, sampai fesyen, dan perlengkapan rumah.
Dari e-commerce ke media
Karena kebutuhan konsumen di web juga berkembang, Amazon pun harus demikian. Salah satu fasilitasnya memberi akses ke acara televisi premium.
Selain itu, Bezos juga memiliki jenis konten lain: jurnalisme. Melalui Nash Holdings LLC, ia membeli saham koran The Washington Post pada tahun 2013 seharga $250 juta.
“Saya membelinya karena The Washington Post penting,” kata Bezos. “[…] Saya menginginkannya menjadi perusahaan yang mandiri dan menguntungkan dan saya pikir itu bisa dilakukan.”
Perusahaan Bezos saat ini berkembang pesat dan ekspansif.
Amazon, yang saat ini memiliki nilai pasar lebih dari $500 juta, membeli perusahaan Whole Foods di bulan Agustus dan juga memiliki perusahaan seperti Zappos dan Twitch. Dari Bezos Expeditions, ia juga berinvestasi di perusahaan seperti Twitter dan Basecamp.
![]() |
“Pada dasarnya apa yang saya lakukan saat ini adalah mengambil keuntungan dari Amazon dan menginvestasikannya. Setiap kali Anda melihat saya menjual saham di Amazon, [saya sebenarnya] mengirim lebih banyak uang ke tim Blue Origin,” ujar Bezos.
Selain memungkinkan lebih banyak orang untuk bepergian ke luar angkasa, Bezos mengatakan bahwa ia sedang membangun infrastruktur untuk para pengusaha di bidang eksplorasi ruang angkasa di masa depan.
(prm/prm) Next Article Ini Cara Jeff Bezos Susun Iklan Lowongan Kerja untuk Amazon
Most Popular