Luncurkan Amazon Go, Kekayaan Jeff Bezos Bertambah Rp 37,2 T

Ester Christine Natalia, CNBC Indonesia
24 January 2018 20:54
Saat ini kekayaan Jef Bezos mencapai US$113,5 miliar atau Rp 1.507,96 triliun.
Foto: Reuters
Jakarta, CNBC Indonesia -- Peluncuran gerai swalayan tanpa kasir dari Amazon yang disebut Amazon Go telah menambah pundi-pundi kekayaan Jeff Bezos. Kehadiran layanan baru ini telah meningkatkan total kekayaannya.

Sehari setelah peluncuran Amazon Go, harga saham Amazon meningkat 2,5% yang membuat kekayaan CEO Amazon ini meningkat US$2,8 miliar atau setara dengan Rp 37,2 triliun.

Berdasarkan kalkulasi Forbes saat ini kekayaan Jef Bezos mencapai US$113,5 miliar atau Rp 1.507,96 triliun. Dengan kekayaan sebesar ini Jeff Bazos menyandang status sebagai satu-satunya centi-billionaire di atas bumi.

Dengan total kekayaan ini Jeff Bezos tetap mempertahankan statusnya sebagai orang terkaya di planet ini. Pada urutan kedua ada Bill Gates yang memiliki kekayaan senilai US$92,5 miliar (Rp 1.235,43 triliun). Di urutan ketiga ada Warren Buffett yang memiliki kekayaan senilai $92,3 miliar (Rp 1.232,75 triliun).


Jika mempertimbangkan inflasi, Bill Gates mungkin menjadi orang terkaya di dunia. Pada tahun 1999, Bill Gates memiliki total kekayaan US$100 miliar yang setara dengan US$150 miliar sekarang ini. Namun pendiri Microsoft itu telah menyumbangkan kekayaannya lebih dari $36 miliar. Bill and Melinda Gates Foundation, yayasan yang dikelola oleh Gates dan istrinya, adalah yayasan filantropi pribadi terbesar di dunia.

Baru-baru ini Jeff Bezos mulai menyumbangkan sedikit dari kekayaannya. Putra dari imigran asal Cuban ini meminta ide filantropi kepada 400.000 pengikutnya di Twitter pada bulan Juni 2017, dan baru saja mendonasikan US$33 juta untuk membiayai beasiswa kuliah bagi para siswa SMA yang tidak memiliki kewarganegaraan.

Jeff Bezos mendapatkan kekayaannya dari 16% kepemilikan di Amazon. Dia juga pemilik media The Washington Post dan pendiri perusahaan roket rintisan Blue Origin. Bisnisnya berdampak baik untuk harian tersebut yang pada awal Januari dilaporkan memperoleh dua kali lipat peningkatan langganan digital selama tahun 2017 dan akan memperoleh keuntungan di tahun kedua. 


Pada tanggal 18 Januari, Amazon mengumumkan daftar 20 finalis untuk markas keduanya, yang menerima 238 tawaran dari seluruh Amerika Utara. Hanya empat hari setelah itu, Amazon Go, swalayan yang paling ditunggu-tunggu, dibuka di pusat kota Seattle. Amazon Go sebelumnya hanya bisa diakses oleh karyawan, menjual bahan pangan, alat makan dan makanan instan dalam jumlah terbatas. 

Sekarang ini Konsumen bisa masuk ke toko menggunakan memindai (scan) aplikasi Amazon Go, mengambil barang dari rak dan keluar dari toko dengan belanjaannya tanpa menunggu untuk membayar di kasir. Ratusan kamera yang terpasang di seluruh toko membantu melacak setiap pembelian konsumen dan tagihan pun dikirimkan ke akun Amazon mereka.

Belum pasti apakah Amazon akan mengembangkan Amazon Go setelah ini, walaupun perusahaan tersebut sudah memperluas jangkauan mereka dengan toko buku dan mengakuisisi ritel bahan pangan organik Whole Foods.

Jeff Bezos memulai kariernya di Wall Street, di mana ia bekerja untuk dana lindung kuantitatif terkenal D. E. Shaw setelah lulus dari Princeton dan mengantongi ijazah ilmu computer dan teknik listrik. Setelah meniti tangga di D. E. Shaw, Bezos keluar dan pindah ke Seattle di tahun 1994. 

Ia mendirikan Amazon di garasi rumah dan mulai menjual buku secara daring (online), lalu mengantar paketnya sendiri ke kantor pos menggunakan mobil Chevy Blazer keluaran 1987. Toko ritel online itu sekarang menjadi salah satu perusahaan paling diperhitungkan di dunia, aktif di komputasi cloud, online streaming dan perangkat pintar, juga memiliki kapitalisasi pasar lebih dari US$650 miliar.

(roy/roy) Next Article Jeff Bezos dan Amazon: Dari Buku hingga Luar Angkasa

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular