
Terungkap! China Minta Raksasa Ojol Ini Tunda IPO di AS

Jakarta, CNBC Indonesia - Taksi online terbesar China, Didi Global pernah terancam gagal mencatatkan saham di bursa saham (IPO) beberapa waktu lalu. Dikabarkan jika pengawas keamanan siber China pernah menyarankan perusahaan ride hailing itu untuk menunda melakukan IPO dan mendesak meninjau keamanan jaringannya.
Informasi ini dilaporkan oleh The Wall Street Journal yang mengutip sejumlah orang yang mengetahui masalah itu dan dikutip dari CNBC International, Selasa (6/7/2021).
Laporan WSJ mengatakan tidak diketahui apakah perusahaan akhirnya melakukan peninjauan sendiri. Namun seperti diketahui Didi Global akhirnya tetap melakukann IPO.
Alasan Didi Global tetap melakukannya karena menghadapi tekanan investor yang meningkat yang mau merealiasasikan keuntungan investasinya, ungkap seseorang yang dekat dengan perusahaan.
Kabar ini menambah daftar tekanan dari otoritas China pada Didi Global. Sebelumnya Cyberspace Administration of China (GAC) meluncurkan penyelidikan pada hari Jumat lalu atau dua hari setelah perusahaan mulai berdagang di Bursa Efek New York.
Setelah itu GAC juga memerintahkan penangguhan unduhan aplikasi pada hari Minggu. Hal ini dilakukan setelah ada temuan Didi mengumpulkan data pengguna pribadi secara ilegal.
Berselang satu hari, Didi buka suara soal apa yang dilakukan GAC. Perusahaan mengaku tak tahu jika GAC akan melakukan penyelidikan dan meminta aplikasinya dihapus.
WSJ melaporkan pejabat di China terutama GAC waspada akan data raksasa yang berpotensi jatuh ke asing. Ini diakibatkan pengungkapan publik lebih besar terkait dengan daftar AS.
Sejak beberapa waktu lalu, regulator China melakukan pengetatan aturan untuk sejumlah raksasa teknologi dalam negeri. Mereka meminta perusahaan untuk mengumpulkan, menyimpan, menangani data penting dengan benar.
Didi sendiri memang memiliki data yang cukup besar, sebagai informasi layanannya berada di China dan lebih dari 15 pasar lain. Platform mengumpulkan sejumlah data besar mobilitas real time setiap harinya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegas! Raksasa StartUp Didi Bantah Simpan Data Pengguna di AS