Alasan Xi Jinping Galak ke Startup China Listing di Bursa AS

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
07 July 2021 10:50
China
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah China meningkatkan pengawasan ke perusahaan mencatatkan saham (IPO) di bursa luar negeri. Aksi ini terjadi usai raksasa taksi online China, Didi Global diselidiki tak lama setelah listing di bursa saham AS.

Kabinet China dalam pernyataannya menyebutkan langkah baru itu China meningkatkan regulasi arus data dan keamanan lintas batas. Selain itu menindak aktivitas ilegal di pasar sekuritas dan menghukum penerbitan sekuritas palsu, manipulasi pasar dan perdagangan orang dalam, dikutip dari CNBC International, Rabu (7/7/2021).

Selain itu pemerintah setempat akan memeriksa sumber pendanaan untuk investasi sekuritas dan mengontrol rasio leverage. Dengan peningkatan itu menjadi langkah signifikan dalam tindakan keras terhadap 'platform ekonomi' online yang masif dan sekali bebas.

Pasar modal AS memang menjadi sumber pendanaan yang menguntungkan untuk perusahaan China selama dekade terakhir. Namun dengan pengawasan kali ini bisa menghalangi perusahaan China untuk mendaftar di sana.

Sebelumnya Didi Global juga harus menghadapi permasalahan yang sama. Bahkan pada Selasa (6/7/2021) saham perusahaan turun sebanyak 25% dalam perdagangan pre-market jelang sesi pertama sejak Cyber space Administration of China memerintahkan apliasi perusahaan dihapus dari toko aplikasi di China pada hari Minggu (4/7/2021).

CAC mengatakan Didi Global mengumpulkan data pribadi pengguna secara ilegal. Laporan The Global Times, perusahaan dengan kemampuan analisis big data bisa berisiko pada informasi pribadi pengguna.

Perusahaan lain yang terdaftar di AS termasuk Full Truck Alliance dan Kanzhun juga mengalami hal yang sama. Hal tersebut juga terjadi setelah CAC pada Senin mengumumkan investigasi keamanan siber ke dalam afiliasi keduanya.

"Tindakan keras pada Didi membuka front baru dalam ketegasan teknologi China: ini sekarang menjadi masalah kedaulatan," tulis ekonom China penyedia riset investasi TS Lombard, Rory Green.

"Pertempuran untuk kedaulatan data dimulai dan China sudah sepenuhnya dimobilisasi. Semakin jelas bahwa pemerintah di seluruh dunia telah mengakui pentingnya data DNA kebutuhan untuk mengatur utilitas seperti perusahaan swasta yang mengontrol produksi dan alirannya."


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Usai DiDi, Xi Jinping akan 'Kebiri' Korporasi China IPO di AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular