'Dikebiri' China, Raksasa Taksi Online Ini 'Rugi' Rp 319 T

roy, CNBC Indonesia
06 July 2021 17:24
Dok DiDi Chuxing
Foto: Dok DiDi Chuxing

Jakarta, CNBC Indonesia - Harga saham raksasa taksi online China, DiDi Global Inc mengalami tekanan yang besar setelah pemerintah China memerintahkan penghapusan platform tersebut dari toko aplikasi Tiongkok yang membuat perusahaan tidak bisa menambah pengguna.

Harga saham DiDi telah jatuh 30% menjadi US$10,9 per saham di bawah harga IPO senilai US$14 yang membuat perusahaan meraup dana investor senilai US$4,4 miliar.

Aksi jual ini telah membuat kapitalisasi pasar atau market capitalization DiDi Global anjlok US$22 miliar atau setara Rp 319 triliun (asumsi Rp 14.500/US$), seperti dilaporkan Bloomberg News, Selasa (6/7/2021).

Cyberspace Administration of China (CAC) meminta aplikasi DiDi dikeluarkan sementara dari app store China Minggu (4/7/2021).CAC menemukan bahwa perusahaan telah mengumpulkan data pribadi pengguna secara ilegal.

Media pemerintah China,The Global Times mengatakan bahwa kemampuan "analisis data besar" DiDi dapat menimbulkan risiko terhadap informasi pribadi pengguna.

"Tidak ada raksasa internet yang diizinkan menjadi basis data super informasi pribadi orang China yang berisi lebih banyak detail daripada negara, dan perusahaan-perusahaan ini tidak dapat diizinkan menggunakan data sesuka mereka," katanya dalam sebuah opini pada Senin (5/7/2021).

Sementara DiDi mengatakan akan berusaha untuk memperbaiki masalah dan akan melindungi privasi dan keamanan data pengguna.

"Perusahaan memperkirakan bahwa penghapusan aplikasi dapat berdampak buruk pada pendapatannya di China," kata DiDi dalam sebuah pernyataan tetapi tidak menjelaskan sejauh mana potensi dampaknya.


(roy/miq)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Tegas! Raksasa StartUp Didi Bantah Simpan Data Pengguna di AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular