
Tencent akan Senasib Dengan Alibaba Didenda Triliunan Rupiah?

Jakarta, CNBC Indonesia - Tencent Holdings dikabarkan dikenakan denda oleh pemerintah China akibat tindakan antimonopoli. Besaran dendanya diperkirakan lebih kecil dari denda Alibaba Group yang didirikan Jack Ma.
Hal tersebut disampaikan oleh dua orang yang mengetahui mengenai masalah tersebut. Alibaba dikenakan denda US$2,75 miliar dan kemungkinan Tencent sebanyak US$1,54 miliar atau Rp22,2 triliun.
"Sikap dari regulator tidak seperti Alibaba, Anda bukan target terbesar di sini, namun tidak mungkin tidak menghukum Tencent dengan tindakan keras yang sedang berlangsung," kata salah satu orang, dikutip dari Reuters, Kamis (29/4/2021).
Tencent harus menghadapi hukuman karena tidak melaporkan aktivitas akuisisi dan investasi di masa lalu dalam tinjauan antimonopoli. Denda dibatasi 500 ribu yuan per kasus dan menurut sumber itu, ini untuk praktik anti persaingan pada sejumlah bisnis dengan layanan streaming musik menjadi fokusnya.
Menurut dua orang tersebut ditambah dua orang sumber lainnya, fokus penyelidikan State Administration of Market Regulation (SAMR) pada Tencent Music Entertainment Group. Layanan tersebut listing di AS pada akhir 2018 lalu.
SAMR pernah melakukan penyelidikan pada Tencent Music pada 2018 lalu dibatalkan setahun berikutnya. Saat itu perusahaan setuju untuk berhenti memperbarui beberapa hak eksklusif yang normalnya habis setelah tiga tahun. Namun layanan tersebut tetap memegang kontrak eksklusif dengan bintang pop Mandarin, Jay Chou.
Menurut sumber itu, SAMR telah memberitahu Tencent soal denda. Lembaga tersebut juga telah mengatakan agar Tencent Music menyerahkan hak eksklusif yang tersisa serta kemungkinan menjual Kugou dan Kuwo pada pesaing atau investor lain.
SAMR dan Tencent tidak langsung menanggapi permintaan komentar dari Reuters. Hal yang sama juga dilakukan oleh Tencent Music Entertainment Group.
Konfirmasi hukuman ini akan membutuhkan persetujuan dari pimpinan pusat China. Tencent sendiri dikabarkan sedang berusaha mendapatkan hukuman yang lebih ringan.
"Tencent tidak peduli membayar denda besar dan akan membayar lebih jika dibutuhkan, asal bisnis intinya tetap utuh," kata salah seorang sumber, merujuk pada bisnis video games dan unit aplikasi WeChat.
Hukuman Pada Alibaba
Sebelum menyasar Tencent, pemerintah China sudah menghukum lebih dulu Alibaba. Otoritas setempat juga menuding ada praktik monopoli pada bisnis perusahaan tersebut.
Awal bulan ini, para penyelidikan menemukan bisnis e-commerce perusahaan menyalahi posisi pasar selama beberapa tahun.
Tencent dan Alibaba merupakan dua perusahaan teknologi terbesar di China. Keduanya memiliki nilai pasar masing-masing US$776 miliar dan US$642 miliar.
Tindakan yang dilakukan otoritas pada keduanya merupakan langkah berikutnya dari China untuk mengekang perusahaan teknologi di sana. Dalam beberapa waktu terakhir, negara tersebut memang menyasar kekuatan ekonomi dan sosial para perusahaan teknologi yang sebelumnya sangat longgar.
Kebijakan tersebut dilakukan atas dukungan Presiden China Xi Jinping secara langsung.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article China Jatuhkan Sanksi Denda ke Alibaba & Tencent, Monopoli?