Xi Jinping Paksa Alibaba, Bytedance Cs Buka Rahasia Dapur

Intan Rakhmayanti Dewi, CNBC Indonesia
16 August 2022 12:30
Kantor Alibab
Foto: Reuters

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi China membagikan detail algoritme mereka dengan regulator setempat. Ini menjadi langkah yang belum pernah terjadi sebelumnya dan merupakan dampak pengawasan ketat Beijing atas industri digital.

Cyberspace Administration of China (CAC), salah satu regulator paling kuat di negara itu, merilis daftar 30 algoritme di samping deskripsi singkat tentang fungsinya dari para raksasa teknologi China, termasuk perusahaan e-commerce Alibaba dan raksasa gim Tencent.

Detail yang dibagikan ini terjadi setelah China mengeluarkan undang-undang pada bulan Maret yang mengatur cara perusahaan teknologi menggunakan algoritme rekomendasi.

Aturan termasuk mengizinkan pengguna untuk memilih keluar dari algoritme rekomendasi, serta mengharuskan perusahaan mendapatkan lisensi untuk menyediakan layanan berita, demikian dilansir dari CNBC Internasional, Selasa (16/8/2022).

Seperti yang diketahui algoritma merupakan bumbu rahasia di balik kesuksesan banyak perusahaan teknologi China. Mereka dapat digunakan untuk menargetkan pengguna dengan produk atau video berdasarkan informasi tentang pelanggan.

Namun selama hampir dua tahun terakhir, Beijing telah memperketat peraturan pada sektor teknologi China di berbagai bidang mulai dari perlindungan data hingga antimonopoli dalam upaya untuk mengendalikan kekuatan raksasa teknologi di negara tersebut.

Undang-undang yang disahkan pada Maret juga mengharuskan perusahaan untuk mengajukan rincian algoritme dengan regulator dunia maya.

Dokumen yang dirilis ke publik tidak menyebutkan detail setiap algoritme. Misalnya, algoritme yang dibuat oleh ByteDance untuk Douyin, TikTok versi China hanya disebut berfungsi merekomendasikan grafik, video, produk, dan layanan yang mungkin menarik bagi pengguna melalui data perilaku seperti klik dan suka, menurut pengajuan CAC.

Sedangkan algoritme untuk Taobao, pasar China Alibaba, digunakan untuk rekomendasi konten di beranda dan bagian lain dari aplikasi melalui data pencarian historis pengguna.

Sementara pengarsipan publik dari CAC membuat semuanya singkat, tidak jelas seberapa banyak detail yang dimiliki regulator tentang cara kerja di balik algoritme dari perusahaan teknologi.

Langkah China untuk membuat sistem pendaftaran untuk algoritme belum pernah terjadi sebelumnya. AS dan Uni Eropa bahkan belum memperkenalkan sesuatu seperti hukum di China, meskipun anggota parlemen Eropa saat ini memperdebatkan aturan seputar penggunaan kecerdasan buatan.


(dem)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Induk TikTok Tiba-tiba Masuk Bisnis Rumah Sakit, Ada Apa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular