Alasan Alibaba, Tencent Cs Degdegan Xi Jinping Tiga Periode

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 October 2022 11:15
Chinese President Xi Jinping attends the opening ceremony of the 20th National Congress of the Communist Party of China, at the Great Hall of the People in Beijing, China October 16, 2022. REUTERS/Thomas Peter
Foto: REUTERS/THOMAS PETER

Jakarta, CNBC Indonesia - Raksasa teknologi China seperti Tencent dan Alibaba sedang waswas. Ini terjadi setelah Xi Jinping kembali duduk sebagai Sekretaris Jenderal Partai Komunis China dan mengamankan posisinya di kursi presiden negara tersebut.

Saham raksasa teknologi China berguguran pada hari perdagangan pertama setelah Xi Jinpin mengamankan posisinya sebagai presiden tiga periode. Pada penutupan Senin (26/10/2022), harga saham Alibaba dan Tencent merosot lebih dari 11%, sedangkan saham "Google"-nya China Baidu turun 12% dan saham perusahaan pesan antar Meituan anjlok 14%.

Selama beberapa tahun terakhir, Xi Jinping membidik para perusahaan teknologi. Dia menerapkan kebijakan yang memperketat sektor itu di berbagai bidang dari pelindungan data hingga mengatur cara penggunaan algoritme.

Dengan Xi Jinping masuk ke periode ketiga, dosen senior Chinese and East Asian business di King's College London, Xin Sun mengatakan tidak mungkin ada orang yang menentang kebijakan apapun yang dibuatnya meski berpotensi menghambat pertumbuhan sektor teknologi.

"Sekarang komite tetap politbiro yang baru dipenuhi dengan pilihan Xi sendiri dan mereka yang ada di faksi-faksi saingan...semuanya keluar, menjadi jelas bahwa tidak ada elit politik yang berani menantang kesalahan kebijakan pilihannya, yang tentu saja selama beberapa tahun terakhir berfokus pada mendukung sektor negara dengan mengorbankan sektor swasta," jelas Xin Sun dikutip dari CNBC Internasional, Rabu (26/10/2022).

"Akibatnya kebijakan ini tak mungkin dibalik atau dikoreksi yang mengarah pada prospek ekonomi yang sangat suram".

Selain memperketat sektor teknologi, Xi Jinping juga berpegang teguh pada kebijakan "Zero-Covid". Ini membuat kota-kota termasuk pusat keuangan Shanghai mengalami lockdown tahun lalu, bahkan saat sebagian besar dunia telah membuka kembali ekonominya.

Kebijakan-kebijakan itu berkontribusi menghapuskan miliaran dolar nilai para raksasa teknologi termasuk Tencent dan Alibaba. Keduanya melaporkan pertumbuhan paling lambat dalam sejarah.

"Saham teknologi tidak pernah menjadi sahabat terbaik Xi dan pasar berpikir bahwa pembersihan akan terus berlanjut," kata kepala penelitian Asia di United First Partners, Justin Tang.

Namun tidak semua analis khawatir terkait pengetatan peraturan lebih lanjut. Sebab dalam beberapa bulan terakhir, Beijing mengambil tindakan regulasi yang lebih halus pada raksasa teknologi.

"Saya pikir sikap kepemimpinan dan pemerintah telah jadi seimbang lebih positif selama setahun terakhir," ungkap kepala ekonom China di Pantheon Macroeconomics, Duncan Wrigley.



[Gambas:Video CNBC]
Next Article Xi Jinping Terpaksa Lunak ke Jack Ma, Ternyata Ini Alasannya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular