
Kebijakan Tegas Xi Jinping Buat Alibaba Cs Boncos

Jakarta, CNBC Indonesia - Mimpi buruk bagi raksasa teknologi China. Sebab kebijakan presiden Xi Jinping membuat pertumbuhan Alibaba Cs mencatatkan pertumbuhan kuartal terburuknya.
China memberlakukan kebijakan yang disebut "zero-Covid" atau "non-Covid". Yakni serangkaian tindakan ketat termasuk lockdown dan pengujian masal untuk menahan virus. Shangai dan kota besar lain negara itu juga ditutup selama beberapa minggu.
Jaringan logistik Alibaba di China juga terdampak. Selain itu sejumlah proyek cloud computing milik raksasa e-commerce itu juga ditunda.
"Penjualan ritel menurun dari tahun ke tahun pada April dan Mei karena kebangkitan Covid-19 di Shanghai dan kota-kota besar lainnya dan perlahan pulih pada bulan Juni," jelas CEO Alibaba, Daniel Zhang dalam earning call bulan ini, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (29/8/2022).
Tencent juga kena dampak dari kebijakan nol-Covid di mana pendapatan layanan fintech bertumbuh lebih lambat dari kuartal sebelumnya. Ini dikarenakan ada lebih sedikit orang yang keluar dan menggunakan layanan pembayaran seluler WeChat Pay.
Selain itu, pendapatan iklan online perusahaan juga menurun seiring pengetatan anggaran yang dilakukan Tencent.
JD.com bernasib lebih baik karena bisa mengendalikan banyak rantai pasokan dan inventaris logistiknya. Namun memang melihat kenaikan biaya untuk pemenuhan dan logistik dalam menghadapi lockdown.
Jumlah unit yang dikirimkan oleh XPeng juga lebih sedikit dari yang diharapkan pasar. Produsen mobil listrik itu mengharapkan bisa mengirimkan 29 ribu dan 31 ribu kendaraan di kuartal ketiga.
"Selain kelemahan musiman ada juga masalah "trafik di toko kurang dari apa yang kita lihat sebelumnya karena (dari) situasi pasca Covid" kata presiden XPeng, Brian Gu.
(npb)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Alasan Alibaba, Tencent Cs Degdegan Xi Jinping Tiga Periode