Bos Intel Inggris Ungkap Prediksi Mengejutkan Soal China

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
26 April 2021 18:05
China
Foto: CNBC

Jakarta, CNBC Indonesia - Direktur mata-mata Inggris, GCHQ, Jeremy Fleming mengatakan China bisa memimpin sektor teknologi. Negara Barat akan memiliki pertempuran untuk mengontrol teknologi seperti Artificial Intelligence, biologi sintetik, dan genetika.

"Kepemimpinan teknologi signifikan bergerak ke Timur. Kekhawatirannya ukuran dan bobot teknologi China menunjukkan potensi mengontrol sistem operasi global," jelasnya, dikutip dari Reuters, Senin (26/4/2021).

Flemming menyebutkan kekuatan dunia akan berkompetisi untuk membentuk masa depan. Yakni mengembangkan teknologi terbaik, mempekerjakan orang dengan otak terbaik dan mendominasi standar global yang akan mengatur teknologi.

Dia menambahkan jika Inggris ingin kekuatan siber global harus mengembangkan teknologi kuantum berdaulat. Termasuk di dalamnya teknologi kriptografis hingga melindungi informasi dan kemampuan sensitif.

Negara Barat juga diminta mengembangkan algoritma quantum-proof. "Jadi kami juga siap menghadapi musuh yang menggunakan komputer kuantum untuk melihat hal-hal yang kami anggap aman," jelasnya.

China dikatakan membawa semua elemen kekuatan negara untuk mengontrol, mempengaruhi desain dan mendominasi pasar. Di sisi lain, negara itu juga terus mencoba mendominasi perdebatan soal standard global.

Menurutnya mata uang digital akan menjanjikan untuk sektor keuangan. Namun juga akan menimbulkan poigtensi ancaman oleh negara yang tidak liberal karena mendapatkan kemungkinan gangguan signifikan pada masyarakat dan perusahaan.

Selain China, Flemming mengatakan Rusia juga tetap menjadi ancaman langsung terbesar untuk negara Barat. Namun dominasi teknologi jangka panjang China merupakan masalah lebih besar.

"Rusia mempengaruhi cuaca, sedangkan China membentuk iklim," kata dia.

Sebagai informasi, GCHQ mengumpulkan komunikasi dari seluruh dunia untuk mengidentifikasi dan mendisrupsi ancaman untuk Inggris. Lembaga itu memiliki hubungan dekat dengan Badan Keamanan Nasional AS.

Selain AS, GCHQ juga memiliki agen penyadap di sejumlah negara yakni Australia, Kanada dan Selandia Baru. Semuanya berada dalam Konsorsium bernama Five Eyes.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Saat Mantan Bos Google Ngeri Lihat Kemajuan Teknologi China

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular