Eks Menkes Cerita Rasanya Disuntik Vaksin Nusantara Terawan

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
25 April 2021 13:15
Infografis, Kontroversi Vaksin Nusantara
Foto: Ilustrasi Vaksin Nusantara (CNBC Indonesia/ Edward Ricardo)

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan Era rezim mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yakni Siti Fadilah telah mendapatkan Vaksin Nusantara pada Jumat (23/4/2021). Adapun Vaksin Nusantara merupakan gagasan Menkes 2019-2020 Terawan Agus Putranto.

Usai melakukan penyuntikan, ia mengaku seperti suntikan biasa. Bahkan, kata perempuan itu, tidak ada yang saya dirasakan sama sekali.

"Saya sebagai relawan penelitian vaksin imunoterapi dari dr Terawan, Jumat. Saya disuntik sel dendritic saya sendiri yang diambil dari darah saya sendiri delapan hari yang lalu sebanyak 40 cc," kata Siti Fadilah, dikutip Minggu (25/4/21).

"Sebagian untuk baseline data, sebagian untuk proses untuk memisahkan denditrik sel dari darah putih saya secara bertahap dengan teknologi tertentu."

Ia menjelaskan bahwa denditrik sel dirinya diinkubasi dengan kit Covid-19 dan zat lainnya. Pada hari ke delapan, denditrik selnya sudah dianggap mengerti dan kuat melawan virus Covid 19.

Menteri Kesehatan RI 2004-2009, Siti Fadilah saat disuntik sel denditrik dari dirinya sendiri oleh Menteri Kesehatan RI 2019-2021, Terawan Agus Putranto di RSPAD, Jakarta, Jumat (23/4). (Ist)Foto: Menteri Kesehatan RI 2004-2009, Siti Fadilah saat disuntik sel denditrik dari dirinya sendiri oleh Menteri Kesehatan RI 2019-2021, Terawan Agus Putranto di RSPAD, Jakarta, Jumat (23/4). (Ist)
Menteri Kesehatan RI 2004-2009, Siti Fadilah saat disuntik sel denditrik dari dirinya sendiri oleh Menteri Kesehatan RI 2019-2021, Terawan Agus Putranto di RSPAD, Jakarta, Jumat (23/4). (Ist)

"Setelah itu denditrik sel tersebut dibersihkan kemudian disuntikkan ke diri saya lagi. Jadi saya disuntikkan sel dendritic saya sendiri," sebutnya.

Ini, kata dia, beda dengan vaksin konvensional. Di mana sebagian menyuntikkan virus itu sendiri seperti AstraZeneca dan Sinovac.

"Sekarang saya nunggu, diambil darah saya lagi untuk menghitung antibody beberapa hari lagi. Tujuannya untuk dibandingkan dengan jumlah antibodi saya sebelumnya," jelasnya.

"Saya sudah di beri jadwal untuk kembali ke RSPAD lagi untuk melanjutkan pemeriksaan lab dalam rangka penelitian Vaksin Nusantara."

Kalau penelitian ini berhasil, ujarnya lagi, diharapkan bukan hanya untuk Covid-19 saja tapi bisa digunakan untuk semua antigen dari mutasi Covid-19.

"Inilah yang disebut vaksin imunoterapi. Approach-nya adalah yaitu vaksinasi berbasiskan imunoterapi," kata Siti Fadilla.


(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Ahli: Vaksin Nusantara Bukan Inovasi Anak Bangsa, Tapi AS

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular