
Kabar Baik AstraZeneca dari Chile, Nol Kasus Pembekuan Darah

Jakarta, CNBC Indonesia - Kabar baik vaksinĀ AstraZeneca datang dari Chile. Setelah kontroversi penyakit pembekuan darah langka terjadi pada beberapa penerima vaksin di sejumlah negara, peneliti Chile mengumumkan tidak menemukan kasus ini di antara 2.200 peserta uji cobanya.
Melansir CNBC International Minggu (25/4/2021) yang mengutip Reuters, penelitian yang dilakukan di negara itu melibatkan orang-orang dari segala kelompok usia. Sekitar 20% berusia di atas 60 tahun.
"Tidak ada kelompok usia, di antara perempuan atau laki-laki, apakah kita mengalami pembekuan darah dalam bentuk apapun," kata Dr Maria Elena Santolaya, dari Universitas Chile.
Chile sendiri baru memulai kampanye vaksinasi nasional dengan AstraZeneca, disebut Vaxzevria. Sebelumnya negara ini menyuntikkan vaksin Sinovac ke 93% warga yang sudah mendapat vaksin.
Chile adalah negara Amerika Latin yang paling cepat melaksanakan vaksinasi corona. Dengan AstraZeneca, Chile menandatangani kesepakatan menerima 4 juta vaksin.
Namun negara ini juga mendapat 800.000 dosis melalui aliansi vaksin COVAX. Di mana 158.400 sudah diterima Jumat lalu.
Santolaya mengutip hasil sementara uji coba vaksin AstraZeneca di antara 34.000 orang di Peru, Chili, dan Amerika Serikat (AS). Menurutnya 76% efektif melawan gejala Covid-19,
Lebih rinci, vaksin ini 100% efektif melawan Covid-19 serius atau kritis. Dan, 85% efektif melawan gejala Covid- 19 di antara orang berusia di atas 65 tahun.
"Pesan utama di balik semua ini adalah bahwa vaksin yang kami miliki di Chili untuk Covid-19, Sinovac, Pfizer dan sekarang AstraZeneca, melindungi lebih dari 80% kasus terhadap penyakit serius," katanya.
Hal senada juga ditegaskan Rektror Universitas Chile Ennio Vivaldi. Menurutnya vaksin yang dipakai membawa perlindungan.
"Semua uji coba menunjukkan bahwa risikonya minimal dibandingkan dengan faktor perlindungan yang dibawa oleh vaksin," ujarnya.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Studi Terbaru Obat AstraZeneca Sukses Cegah Covid-19