
Pasien Positif Covid-19 Alami Sesak Nafas, Ini Penjelasannya

Jakarta, CNBC Indonesia - Penderita Covid-19 baru bergejala sekitar 2-14 hari setelah terpapar virus. Salah satu gejalanya adalah sesak nafas, namun kenapa hal tersebut bisa terjadi?
Melansir Medical News Today, sesak nafas pada Covid-19 akibat penyakit tersebut mempengaruhi paru-paru orang yang terkena virus.
Pada saat normal paru-paru akan mengambil tiap nafas dan kantung udara kecil bernama aveoli akan menangkap oksigen ini. Lalu udara akan ditransfer menuju ke pembuluh darah paling dekat.
Cara tersebut membuat oksigen masuk ke aliran darah dan mencapai seluruh bagian tubuh. Alveoli juga bertugas menyerap karbondioksida lalu menghembuskannya keluar tubuh manusia.
Namun hal berbeda saat tubuh menderita Covid-19. virus akan menyebar cepat dan mempengaruhi sel epitel yang melapisi saluran udara.
Lalu sistem kekebalan akan merespons dengan melepaskan sel, yang menyebabkan peradangan pada jaringan yang terkena. Saat respon imun terus terjadi maka akan menghambat transfer gas termasuk oksigen di paru-paru lalu cairan akan menumpuk.
Dengan begitu akan membuat penderita Covid-19 menjadi kesulitan bernapas, dikutip Senin (5/4/2021).
Namun Medical News Today mengungkapkan tidak semua masalah pernapasan diartikan sebagai penyakit serius. Sesak nafas mungkin bisa ringan dan menyebabkan pilek atau flu.
Apabila sesak nafas sudah memburuk, sebaiknya langsung mencari bantuan medis. Beberapa ciri dari sesak nafas jenis ini seperti terengah-engah atau selalu mengambil nafas tapi tidak bisa mengisi paru-paru dengan udara.
Selain itu mengalami sakit di dada saat mengambil atau bahkan saat bernapas napas.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Gigi Copot Jadi Gejala Corona Terbaru, Benarkah?
