Gigi Copot Jadi Gejala Corona Terbaru, Benarkah?

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
28 November 2020 15:05
Medical personnel at work in the intensive care unit of the hospital of Brescia, Italy, Thursday, March 19, 2020. Italy has become the country with the most coronavirus-related deaths, surpassing China by registering 3,405 dead. Italy reached the gruesome milestone on the same day the epicenter of the pandemic, Wuhan, China, recorded no new infections. For most people, the new coronavirus causes only mild or moderate symptoms. For some it can cause more severe illness. (Claudio Furlan/LaPresse via AP)
Foto: Melihat Penanganan Pasien Covid-19/ virus Corona di Italia. AP/Claudio Furlan

Jakarta, CNBC Indonesia - Covid-19 masih bertebaran di Indonesia dan belum ditemukan obatnya. Semakin hari, jumlah yang terpapar juga semakin banyak. Gejala yang dialami pasien yang sudah terinfeksi virus corona juga semakin beragam. Terbaru muncul gejala gigi copot.

Hal ini dialami oleh wanita berusia 43 tahun yang merupakan pasien terpapar virus Corona. Ia mengeluh salah satu gigi bawahnya copot begitu saja tanpa pendarahan.

Gejala baru ini timbul bersamaan dengan gejala lainnya seperti nyeri saraf, nyeri otot, dan kabut otak. Ahli menilai peristiwa yang dialami wanita bernama Fareh Khemili asal New York ini sangat langka.

"Gigi copot dari mulut dan ke tangannya 24 jam kemudian, sebuah hal yang sangat langka," jelas ahli periodontis Universitas Utah Dr David Okano mengatakan kepada The New York Times yang dikutip dari detikhealth, Sabtu (28/11/2020).

Namun, hingga saat ini belum ada penelitian yang membuktikan apakah Covid-19 juga bisa menyebabkan kerusakan pada gigi. Meski demikian, beberapa pasien lainnya juga ada yang mengeluh mengalami gigi yang sensitif dan warnanya mengalami perubahan menjadi abu-abu.

Dr Okano pun tidak yakin dan menilai bahwa wanita tersebut kemungkinan sudah mengalami permasalah dengan mulut atau gigi sejak lama.

"Orang dengan masalah gigi yang ada dapat menjadi lebih buruk, terutama setelah pasien pulih dari Covid-19," kata Dr Okano.

Meski belum ada yang membuktikan copot gigi adalah gejala terbaru, tapi Presiden dan direktur medis dari Angiogenesis Foundation nirlaba, Dr William W Li mengatakan, tidak ada salah para dokter gigi mempertimbangkan hal tersebut.

Apalagi, orang yang berusia di atas 30 tahun memiliki banyak penyakit bawaan yang rentan terkena Covid-19. "Gigi tanggal tanpa darah adalah hal yang tidak biasa," kata Dr Li.




(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Jangan Remehkan, Ini 3 Gejala Corona yang Jarang Disadari

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular