
Kemanjuran Vaksin Covid Diragukan, AstraZeneca Lakukan Ini

Jakarta, CNBC Indonesia - AstraZeneca kemungkinan akan kembali melakukan uji klinis vaksin Covid-19 buatannya di Amerika Serikat (AS) dengan dosis yang lebih rendah setelah kemanjuran vaksinnya banyak dipertanyakan para ilmuwan.
"Kami telah menemukan apa yang tampak seperti tingkat kemanjuran yang lebih baik, kami harus memvalidasinya, jadi kami perlu melakukan studi tambahan," ujarnya CEO AstraZeneca Pascal Soriot kepada Bloomberg News, seperti dikutip dari Reuters, Jumat (27/11/2020).
Menurut studi baru yang kemungkinan dilakukan secara global bisa dilakukan dengan cepat dengan melibatkan lebih sedikit relawan karena khasiat vaksin sudah diketahui.
Pascal Soriot mengeluarkan pernyataan ini setelah sejumlah peneliti mempertanyakan klaim kemanjuran vaksin Covid-19 yang mencapai 90% untuk melawan virus corona baru.
Pandangan terbaru ilmuwan ini bukan tanpa sebab. Pasalnya, ada kesalahan yang dilakukan di awal. Ini terkait pemberian dosis, dari setengah menjadi dosis penuh. Senin lalu, AstraZeneca merevisi efektivitas vaksinnya dan menyebutnya hanya mencegah rata-rata 70% kasus Covid-19 di uji coba tahap akhir Inggris dan Brasil.
Ini bermula saat sekelompka kecil relawan menerima dosis vaksin yang lebih rendah secara tidak sengaja. Hasilnya vaksin berhasil 90%. Tapi pada kelompok yang lebih besar dengan dosis normal, tingkat keberhasilan malah lebih rendah hanya 62%.
Banyak ilmuwan mengartikan pengujian di hasil kelompok kecil dapat diartikan menghasilkan pembacaan palsu. "Yang harus dilakukan hanyalah merilis data terbatas," kata Peter Openhaw, profesor kedokteran eksperimental di Imperial College London. "Kami harus menunggu data lengkap dan untuk melihat bagaimana regulator melihat hasilnya."
Ini mengundang keprihatinan Kepala Operation Warp Speed (tim khusus penanganan corona Presiden Donald Trump), Moncef Slaoui. Ia mengatakan kemanjuran 90% itu ternyata ditampilkan oleh kelompok dengan risiko terendah, sebanyak 2.741 orang di bawah 55%.Sementara yang menunjukkan efektivitas 62% lebih banyak. Relawan yang diuji mencapai 8.895.
(roy/wia)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Catat! 26 Juta Lebih Vaksin Covid-19 di RI Sudah Kedaluwarsa