Direstui BPOM, Ini Efek Samping Vaksin AstraZeneca

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
09 March 2021 11:45
A nurse assistant prepares a dose of the Oxford-AstraZeneca vaccine for COVID-19 during a priority vaccination program for health workers at a community medical center in Sao Paulo, Brazil, Wednesday, Feb. 3, 2021. (AP Photo/Andre Penner)
Foto: Vaksin Oxford-AstraZeneca COVID-19 (AP Photo/Andre Penner)

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia kini punya dua jenis vaksin untuk melawan pandemiĀ  Covid-19. Setelah sebelumnya ada vaksin Sinovac, Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) baru saja menerbitkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (UEA) untuk vaksin AstraZeneca.

Kepala Badan POM, Penny Lukito, menyebutkan hasil uji keamanan pemberian AstraZeneca dengan interval 4-14 minggu pada 23.745 relawan aman, dan efek samping dapat ditoleransi dengan baik. Kejadian efek samping yang dilaporkan dalam studi klinik umumnya ringan dan sedang.

"Dan yang paling sering dilaporkan adalah reaksi lokal nyeri pada saat ditekan, nyeri, kemerahan, gatal dan pembekakan," kata Penny, dalam konferensi pers penerbitan EUA vaksin AstraZeneca, Selasa (9/3/2021).

Selain itu juga muncul reaksi sistemik seperti kelelahan, sakit kepala, nyeri otot, meriang, nyeri sendi, mual, dan muntah.

Sementara itu dari segi khasiat, AstraZeneca dinilai dapat merangsang pembentukan antibodi pada penerima vaksin baik populasi dewasa dan juga lansia. Penny menjelaskan, titer antibody setelah suntikan kedua pada dewasa usia 18-60 tahun peningkatan 32 kali sementara 21 kali untuk populasi 60 tahun ke atas.

Hasil tersebut juga menunjukkan, vaksin AstraZeneca dapat digunakan untuk masyarakat berusia lanjut atau di atas 60 tahun.

Dalam kesempatan yang sama, Penny juga menjelaskan efikasi (kemanjuran) vaksin 62,1%. Efikasi itu dihitung 15 hari setelah suntikan kedua hingga pemantauan sekitar dua bulan yang diberikan pada penerima vaksin.

"Hasil ini sesuai dengan persyaratan efikasi menerima emergency yang ditetapkan oleh WHO minimal 50%," kata Penny.

Pemberian EUA ini telah diberikan Badan POM pada Februari lalu. Namun di sejumlah negara lain izin penggunaan darurat sudah diberikan sebelum Indonesia mengeluarkan izin yang sama.

AstraZeneca mendarat di Indonesia pada Senin sore 8 Maret 2021 lalu. Vaksin tersebut hadir dengan jumlah sekitar 1,1 juta dosis berbentuk bahan jadi.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPOM Izinkan Vaksin AstraZeneca, Dipakai Untuk Siapa?

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular