
Saat Mantan Bos Google Ngeri Lihat Kemajuan Teknologi China

Populasinya yang besar dan undang-undang privasi datanya yang lemah juga memungkinkan China menyebarkan teknologi tersebut dengan mudah. Teknologi AI yang berkembang pesat mendorong kekuatan militer China.
"Pemerintah [AS] perlu membantu dengan beberapa bentuk pendanaan, dan kami perlu membiarkan swasta membangun hal-hal itu dan membuatnya berhasil," kata Schmidt, seperti dilansir dari South China Morning Post, Jumat (26/2/2021).
"Sektor swasta adalah kekuatan besar Amerika. Kami bergerak lebih cepat dan global daripada yang bisa dilakukan pemerintah mana pun dan kami membutuhkan platform global atau terpaksa menggunakan platform China yang merupakan bencana."
AI hanyalah salah satu dari banyak area yang diidentifikasi oleh pemerintah AS sebagai hal penting dalam membentuk keamanan nasional di masa depan. Pada tahun 2018, strategi pertahanan nasional Amerika mengidentifikasi 14 kategori teknologi yang muncul sebagai hal penting, termasuk AI, semikonduktor, komputasi kuantum, bioteknologi, hipersonik, dan 5G.
Pada akhir tahun 2020, Departemen Perdagangan memperluas daftar itu menjadi 37 kategori. Produk yang termasuk dalam kelompok ini berada di bawah pembatasan sebagai ekspor ke China.
AS juga perlu mempertahankan keunggulan melawan China di semikonduktor. Pada bulan Juni, anggota parlemen memperkenalkan RUU yang mencari dana puluhan miliar di sektor teknologi AS. Hal ini dimasukkan ke dalam Undang-Undang Otorisasi Pertahanan Nasional yang menjadi undang-undang pada 1 Januari.
"Tapi itu tidak cukup," kata Eric Schmidt. "Saya menyarankan agar kita menggunakan kecerdikan Amerika, yang sangat dalam, dengan beberapa bentuk sistem insentif untuk menutup celah ini dengan menempatkan semikonduktor AS dan menggunakannya untuk tujuan komersial tetapi juga militer."
AS tetap menjadi pengekspor chip terbesar di dunia berdasarkan pangsa pasar, tetapi hanya menyumbang 12 persen dari kapasitas produksi semikonduktor global, sementara pusat pembuatan chip telah bergeser ke tempat-tempat seperti Taiwan dan Korea Selatan.
(roy/miq)[Gambas:Video CNBC]
