
Jokowi Bicara Perang AI & Khawatirnya AS Lihat Ngerinya China

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan saat ini dunia tengah bersaing dalam menguasai teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Bahkan ia menyebut kinia zaman perang AI.
Hal ini diungkapkan Jokowi dalam memberikan pengarahan dalam pembukaan Rapat Kerja Nasional Penguatan Ekosistem Inovasi Teknologi BPPT di Istana Negara, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, dikutip Senin (8/3/2021).
Jokowi bahkan menyebut persaingan dalam menguasai AI tidak jauh berbeda dengan persaingan antara Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet kala mereka bersaing menjelajah ruang angkasa selama perang dingin.
"Persaingan menguasai AI sudah sama kayak space war di era perang dingin. Siapa yang menguasai AI, dia yang berpotensi menguasai dunia," tegas Jokowi.
Hal yang sama juga diungkapkan oleh Eric Schmidt, mantan CEO Google, yang juga ketua Komisi Keamanan Nasional dan Kecerdasan Buatan AS.
Ia bahkan mendesak AS untuk mempercepat pengembangan teknologi baru termasuk kecerdasan buatan demi mengejar ketertinggalan dari China.
Amerika Serikat "satu atau dua tahun di depan China, bukan lima atau 10" dan "China jauh di depan dalam bidang-bidang seperti pengenalan wajah face recognition," ujar Eric Schmidt pada rapat kerja dengan Komisi Angkatan Bersenjata Senat AS.
"Karena penyebaran teknologinya, Anda harus mengetahui bahwa apa pun yang ditemukan di dunia AI open source akan segera diadopsi oleh China," terang Eric Schmidt seperti dilansir dari South China Morning Post. "Ancamannya sangat, sangat nyata."
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Wah! Google Disebut Punya Proyek "Menciptakan Tuhan"
