Kapan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Masuk RI? Ini Kata Bos BPOM

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
16 February 2021 13:48
Kepala BPOM Penny K. Lukito (Tangkapan Layar Youtube BPOM)
Foto: Kepala BPOM Penny K. Lukito (Tangkapan Layar Youtube BPOM)

Jakarta, CNBC Indonesia - Vaksin AstraZeneca diketahui sudah mendapatkan ijin penggunaan darurat dari WHO yang akan Didistribusikan melalui Covax. Menurut Kepala BPOM, Penny Kusumastuti Lukito, pihaknya juga akan segera mengeluarkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) pada vaksin itu untuk Indonesia.

"Kami mendapatkan informasi emergency use authorization listing dari WHO untuk vaksin AstraZeneca yang akan Didistribusikan melalui kerja sama multilateral sudah dikeluarkan. Tugas BPOM mengeluarkan emergency use authorization," kata Penny dalam konferensi pers online, Selasa (16/2/2021).

Dia mengatakan tiap negara diminta juga untuk menerbitkan izin EUA masing-masing. Menurutnya sebagai otoritas obat yang mengawasi, melindungi dan memonitor distribusi vaksin membutuhkan data-data aspek mutu dan kualitasnya.

Saat ini, Badan POM sedang menunggu data tersebut dalam waktu dekat. Penny memberikan janji kinerja sekitar 5-10 hari hingga EUA bisa diterbitkan untuk AstraZeneca.

"Menerbitkan emergency use authorization secepatnya menerima data dari WHO. Mudah-mudahan dalam waktu dekat memberikan emergency use authorization sehingga segera AstraZeneca melalui distribusi multilateral masuk ke Indonesia," ungkapnya.

Sebagai informasi, WHO telah mengeluarkan ijin penggunaan darurat pada AstraZeneca-Oxford yang diluncurkan melalui Covax. Vaksin diproduksi oleh AstraZeneca-SKBio dari Korea serta Serum Institute di India.

WHO mengatakan proses pengujian dilakukan dalam waktu kurang dari empat minggu. Penilaiannya terdiri dari data kualitas, keamanan efikasi, serta manajemen resiko dan kesesuaian program.

Asisten Direktur Jenderal WHO untuk Akses Obat dan Produk Kesehatan, Mariangela Simao mengatakan dengan keluarnya ijin membuat negara yang tidak punya akses ke vaksin dapat memulai program vaksinasinya.

"Negara yang tidak punya akses akhirnya bisa memulai vaksinasi pada pekerja kesehatan dan populasi dengan resiko, berkontribusi dengan tujuan fasilitas Covax yakni pendistribusian vaksin yang adil," ungkapnya, dikutip Business Today.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article BPOM Izinkan Vaksin AstraZeneca, Dipakai Untuk Siapa?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular