
Aman, BPOM Izinkan Vaksin AstraZeneca CTMAV54 Dipakai Lagi

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) merilis hasil pengujian sterilitas dan toksisitas Vaksin AstraZeneca batch CTMAV547. Vaksin ini tidak ada keterkaitan antara mutu Vaksin Covid-19 AstraZeneca dengan kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang dilaporkan.
"Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak ada keterkaitan antara mutu Vaksin COVID-19 Astrazeneca nomor bets CTMAV547 dengan KIPI yang dilaporkan. Untuk itu, Vaksin COVID-19 AstraZeneca nomor bets CTMAV 547 dapat digunakan kembali," begitu tulis BPOM dalam rilis resmi, Kamis (27/5/2021).
BPOM juga mengatakan senantiasa melakukan pengawasan mutu vaksin COVID-19 pada saat sebelum diedarkan dengan penerbitanlot releasedan saat di peredaran dengan melakukan pengambilan sampel dan pengujian mutu secara periodik.
BPOM bersama Komnas KIPI serta Kementerian Kesehatan bakal terus memantau keamanan vaksin dan menindaklanjuti setiap laporan KIPI. Uji mutu dilakukan sebagai tindakan untuk mengetahui adanya keterkaitan antara mutu produk vaksin dengan KIPI yang dilaporkan.
Informasi saja, Indonesia memiliki 448.480 dosis vaksin AstraZeneca batch CTMAV547 yang diterima dari Covax Fasility pada 26 April 2021. Vaksin ini didistribusikan pada TNI, Dinas Kesehatan DKI Jakarta, dan Dinas Kesehatan Sulawesi Utara.
Penghentian sementara ini disebabkan ditemukan dua kematian di DKI Jakarta pada penerima vaksin AstraZeneca. Laporan kejadian ini diketahui pada 6 Mei lalu dan menurut Komnas dan Komda Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) belum cukup bukti untuk menghubungkan penyebab kematian dengan vaksin itu.
Salah satu investigasinya dengan melakukan uji laboratorium oleh Badan POM. Selain itu juga memastikan penyebab kematian dengan otopsi serta mempelajari riwayat penyakit medis.
(roy/dob)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Kapan Vaksin Covid-19 AstraZeneca Masuk RI? Ini Kata Bos BPOM
