Kasus Aktif Covid RI Tertinggi di Asia & Penanganan nan Buruk

Roy Franedya, CNBC Indonesia
03 February 2021 08:05
Pasien OTG Covid-19 ikuti senam pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. AP/Achmad Ibrahim
Foto: Pasien OTG Covid-19 ikuti senam pagi di Stadion Patriot Chandrabhaga, Bekasi. AP/Achmad Ibrahim

Jakarta, CNBC Indonesia - Virus corona Covid-19 masih belum terkendali di Indonesia. Buktinya Indonesia kini menyandang predikat sebagai negera dengan kasus aktif tertinggi di Asia, yang sebelumnya dipegang oleh India.

Berdasarkan data Worldometer, Rabu (3/2/2021), pukul 00.04 GMT, Indonesia memiliki 172.576 kasus aktif sementara India 161.865 kasus. Kasus aktif merupakan jumlah orang yang masih dinyatakan positif terinfeksi Covid-19.

Dari total kasus, Indonesia menduduki peringkat keempat sebagai negara dengan kasus terjangkit terbanyak di Asia dan peringkat ke-19 dalam rangking global. Total kasus positif Indonesia mencapai 1,09 juta kasus positif Covid-19. Di atas Indonesia ada India dengan 10,77 juta kasus, Turki 2,57 juta kasus, dan Iran 143 juta kasus.

Kasus positif Covid-19 di Indonesia terus meningkat sejak Januari 2021. Angka peningkatan kasus baru dalam setiap hari dapat menembus angka 10 ribu, bahkan mencapai lebih dari 14 ribu kasus baru.

Untuk menekan pertambahan kasus positif Covid-19 yang tinggi di Indonesia, pemerintah telah menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sejak awal Januari 2021.

Berikut daftar negara di Asia dengan kasus aktif Covid-19 tertinggi:

1. Indonesia 172.576 kasus
2. India 161.865 kasus
3. Iran 150,109 kasus
4. Lebanon 116.564 kasus
5. Turki 87.670 kasus
6. Malaysia 47.847 kasus
7. Bangladesh 47.230 kasus
8. Jepang 46.455 kasus
9. Pakistan 33.365 kasus
10. Filipina 30.368 kasus.

Untuk menekan kasus aktif yang tinggi, pemerintah pusat sejatinya sudah mengeluarkan jurus PPKM. Dalam aturan ini terjadi pembatasan yang lebih ketat atas aktivitas masyarakat Indonesia.

Namun strategi ini belum memperlihatkan efektivitasnya dalam menekan kasus positif Covid-19 di Indonesia. Bahkan sejak aturan ini diterapkan beberapa kali Indonesia mencatatkan rekor pertambahan kasus harian.

"Kebijakan pembatasan kegiatan masyarakat di tengah pandemi sudah berjalan hampir sebulan. Bagaimana hasilnya? Belum sejalan dengan apa yang kita inginkan bersama," kritik Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam akun Instagramnya.

Jokowi menekankan, kebijakan untuk menekan laju penularan Covid-19 tersebut perlu disikapi dengan lebih tegas dan konsisten di lapangan, serta kepatuhan dan kedisiplinan masyarakat dalam menjalankan protokol kesehatan.

Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan kasus positif di Indonesia menjadi yang terburuk pada pekan sebelumnya ditandai dengan pertambahan kasus mencapai 13-14 ribu per hari.

"Kasus positif mingguan di tingkat nasional, pada 31/1 terjadi kenaikan kasus 9,5% dibanding pekan sebelumnya. Angka ini naik dibanding sebelumnya, angka positif harus ditekan, apabila bisa mempertahankan di bawah 10% angka perlahan turun," katanya di Jakarta.

Akibat kenaikan kasus yang terus terjadi, Wiku mengatakan bahwa saat ini kondisi RS di seluruh Indonesia sudah hampir penuh.

"Banyak berita pasien positif menunggu lama mendapatkan pelayanan, ruangan isolasi atau ICU. Terpaksa harus isolasi mandiri di rumah, meski gejala sedang. Ini harus menjadi refleksi bersama," katanya.

Setiap individu bisa berperan menekan angka kematian. Misalnya untuk usia produktif setelah keluar rumah hendaknya menjaga kebersihan.

"Membersihkan diri dan desinfeksi. Jika kurang sehat segera ke puskesmas," katanya lagi. "Banyak diantara kita lelah dengan situasi ini. Apabila disiplin, maka sudah berkontribusi menekan angka kematian dan risiko kehilangan orang yang disayangi."

Pemerintah dapat menekan kasus aktif di Indonesia dengan mendisiplinkan masyarakat menjalankan protokol kesehatan dengan menjaga jarak, menggunakan masker, dan rajin mencuci tangan.

Langkah selanjutnya dengan meningkatkan kemampuan 3T atau tracing, tracking, dan treatment. Selanjutnya adalah vaksinasi Covid-19. Indonesia sendiri sudah mulai melakukan vaksinasi pada 13 Januari 2021.

Untuk mencapai herd immunity atau kekebalan komunal, Indonesia perlu menyuntikkan vaksin ke 181 juta penduduk Indonesia. Vaksin disuntikkan sebanyak dua kali atau dua dosis. Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengharapkan vaksinasi akan selesai dalam waktu 12 bulan dengan 900 ribu hingga 1 juta penyuntikan vaksin per harinya.

Sayangnya Kemenkes belum penuhi keinginan Jokowi. Mengutip catatan Our World in Data, total dosis vaksin yang sudah diberikan di Indonesia per 31 Januari 2021 adalah 515.681. Dalam sehari, rata-rata dosis yang diberikan adalah 52.348, jauh di bawah target.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular