Catat! RI Bakal Punya Vaksin Covid-19 Made in RI di 2022

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
22 January 2021 14:23
Infografis: Fakta Vaksin Covid19 di Indonesia
Foto: Infografis/Fakta Vaksin Covid19 di Indonesia/Arie Pratama

Jakarta, CNBC Indonesia - Indonesia segera memiliki vaksin buatan dalam negeri. Vaksin Merah Putih itu diharapkan sudah bisa jadi kandidat vaksin untuk tahun depan.

"Dimulai dari tahun 2020, diharapkan bisa dihasilkan kandidat nya ini paling lambat 2022," kata Ketua Tim Kajian Roadmap Pengembangan Vaksin Merah Putih, Amarila Malik, dalam Webinar Tantangan dan Kebijakan Vaksin Merah Putih Covid-19, Jumat (22/1/2021).

Menteri Riset dan Teknologi serta Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional RI, Bambang Brodjonegoro menyatakan pemerintah melakukan double track untuk penyediaan vaksin. Salah satunya dengan mendorong pengembangan vaksin dalam negeri selain melakukan import dari luar negeri.

Vaksin Merah Putih dikembangkan oleh enam lembaga dan Universitas di Indonesia yakni Eijkman, LIPI, UI, ITB, Unair, dan UGM. Keenamnya mencoba membuat vaksin dari sejumlah platform.

Mengenai hal tersebut, Bambang mengatakan untuk jangka pendek memang sebaiknya fokus pada satu saja namun ini demi jangka panjang dan tidak hanya untuk keperluan vaksin Covid-19 saja.

"Kita tidak hanya berpikir vaksin untuk Covid-19 saja, mengingat di Indonesia ada penyakit seperti malaria, demam berdarah yang juga membutuhkan kehadiran vaksin," ungkapnya.

Dalam waktu yang relatif pendek, sudah dapat diidentifikasi memiliki kemampuan untuk minat dan kemampuan pengembangan vaksin. Seluruhnya mengembangkan sesuai dengan teknologi yang sedang dikembangkan masing-masing.

Menurutnya jika ini dikembangkan dengan satu platform saja, maka tidak ada pembelajaran untuk teknologi lain dalam pengembangan vaksin terbaru.

Selain itu, Bambang juga mengatakan langkah tersebut untuk antisipasi pandemi yang mungkin akan ada di masa depan. Nantinya diharapkan bisa lebih siap menghadapi pandemi yang belum jelas akan dayang seperti apa.

Dengan begitu menurutnya perlu kemandirian vaksin serta kemampuan pengembangan harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.

"Intinya di satu sisi mengedepankan safety dan efficacy, tapi di sisi lain juga harus peduli kemampuan teknologi kita," kata Bambang.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Menristek: 3 Perusahaan Antre Produksi Vaksin Merah Putih

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular