
Terapi Plasma Darah Tak Ampuh Lawan Varian Baru Corona Afsel

Jakarta, CNBC Indonesia - Pengobatan plasma ternyata tak ampuh melawan varian baru yang ditemukan di Afrika Selatan. Dalam temuan awal, tim peneliti menemukan jika 501Y.V2 dapat menghindari pengobatan tersebut.
"Lineage menunjukkan pelari an dari tiga kelas antibodi monoklonal relevan secara terapeutik. Sementara itu 501Y.V2 menunjukkan pelarian substantial dari netralisir antibodi dari plasma Covid-19," kata penelitian dari Universitas di Afrika Selatan serta National Institute for Communicable Diseases atau NICD, dikutip Fox News, Jumat (23/1/2021).
Dari laporan itu diketahui ada resiko seseorang bisa terinfeksi ulang dari varian baru. Terungkap juga mengurangi keefektifan dari kemanjuran vaksin.
Tim peneliti melakukan penelitian menggunakan 44 sampel, dan hanya 48% yang menunjukkan kesembuhan menggunakan plasma. Menurut mereka, cara ini tidak menunjukkan aktivitas netralisasi.
Sebagai informasi, pengobatan ini menggunakan plasma darath dari pasien Covid-19 yang sembuh lalu diberikan ke pasien sakit. Dikabarkan jika cara ini memberikan manfaat untuk melawan virus bagi orang positif Covid-19.
Namun cara tersebut belum memiliki bukti soal cara kerjanya. Sementara itu pengobatan plasma sudah memiliki izin darurat di Amerika Serikat.
Sementara itu dalam penelitian terpisah vaksin menggunakan mRNA atau yang dikembangkan di dalam Pfizer-BioNTech, disebutkan butuh pembaruan untuk melawan strain baru tersebut.
Sebelumnya Pfizer menyebutkan jika bersama Biontech, vaksinnya memilih mRNA karena fleksibilitas yang diberikan. Salah satunya untuk mengubah urutan RNA untuk melawan varian baru yang tidak tercakup dalam vaksin saat ini.
Penelitian lainnya yang dilakukan tim peneliti salah satunya dari Universitas Rockefeller menunjukkan jika vaksin Pfizer dan Moderna tidak bekerja dengan baik melawan virus. Dengan sampel darah dari 20 partisipan, keefektifan antibodinya berkurang satu hingga tiga kali lipat tergantung dari mutasi yang ada.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Duh! Ini Bahaya Varian Baru Virus Corona Inggris Bagi Anak
