
Airlangga: Terapi Plasma Darah Sembuhkan Pasien Positif Covid

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan bahwa donor plasma konvalesen bisa menyelamatkan orang yang terpapar Covid-19.
"Penelitian, mereka OTG dan dengan gejala sedang kesembuhan bisa 100%, yang berat bisa 85%. Jadi ini merupakan kunci menurunkan tingkat kematian," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/1/2021).
Menurutnya, mereka yang bisa menjadi donor konvalesen adalah mereka yang sehat. Sebagian diantaranya dimana adalah donor pria, dimana donor wanita yang pernah melahirkan tidak diperkenankan.
"Menjadi donor harus screen penyakit ikutan, HB nya juga, punya daya tahan tubuh menjadi penting baru memenuhi persyaratan. Hanya 2 dari 10 yang mendaftar memenuhi persyaratan," ujar Airlangga yang baru-baru ini menjadi pendonor plasma konvalesen.
Saat ini, jumlah kesembuhan Covid-19 di Indonesia mencapai 764.708. Menurut Airlangga, jika 10% dari pasien yang sembuh tersebut menjadi pendonor plasma, maka bisa memenuhi kebutuhan PMI.
"PMI kebutuhan 1.000 per bulan. Target 5 ribu per bulan. Rasio 1 plasma 80 orang. Sangat kurang. Oleh karena itu, gerakan plasma menjadi gerakan nasional," katanya lagi.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK), Muhadjir Effendy mengatakan plasma konvalesen sebagai salah satu bentuk ikhtiar dalam memerangi Covid-19.
"Plasma ini salah satu ikhtiar dan sudah diuji kemanjurannya. Soal target akan dilihat," katanya singkat.
Pemerintah Republik Indonesia bersama PMI mencanangkan gerakan nasional donor plasma konvalesen.
"Ini tindak lanjut arahan Presiden, yaitu perlunya mendorong dan memfasilitasi para penyintas atau mereka yang terinfeksi Covid-19 agar mendonorkan plasma," ujar Muhadjir.
Menurutnya, walau saat ini vaksinasi sudah dilaksanakan, bukan berarti covid-19 akan berakhir. Sebab, masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan yang telah ditetapkan. Dia berujar, peran masyarakat diperlukan khususnya dari penyintas agar bersedia dan tergerak hatinya untuk mendonorkan plasmanya bagi pasien covid-19.
"Kesediaan itu sekaligus sebagai rasa syukur. Bila donor meningkat akan mengurangi daya rawat dan kepadatan (RS)," pungkasnya.
(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Mau Jadi Pendonor Plasma Konvalesen, Ketahui Dulu Hal Ini