Ini Syarat Menkes ke Konglomerat dan CEO Soal Vaksin Mandiri

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
21 January 2021 12:51
Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Menteri Kesehatan (Menkes), Budi Gunadi Sadikin menerima vaksinasi Covid-19 Perdana di Indonesia, 13 Januari 2021. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)

Jakarta, CNBC Indonesia - Beberapa waktu belakangan ini muncul suara dari kalangan pengusaha untuk pengadaan vaksin mandiri, dengan tujuan untuk membantu pemerintah mempercepat vaksinasi Covid-19.

Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, memberikan suara untuk menanggapi keinginan para pengusaha tersebut. Ada syarat yang diberikan oleh Menkes.

"Saya banyak dapat WA (WhatsApp) dari CEO dan konglomerat yang dulu menjadi nasabah saya, terkait vaksinasi mandiri," kata Budi yang juga mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini di Jakarta, Kamis (21/1/2021).

Budi memberikan beberapa catatan terkait keinginan vaksin mandiri tersebut. Pertama, ujarnya, vaksinasi Covid-19 bukan untuk melindungi diri sendiri tapi melindungi orang lain. "Vaksinasi ini untuk membangun herd immunity, jadi ini produk yang sangat sosialis," jelasnya.



Catatan kedua, Budi mengatakan pengusaha boleh membantu proses vaksinasi lewat vaksin mandiri, namun harus diberikan semerata mungkin. Jangan hanya orang-orang atau golongan tertentu saja yang didahulukan dalam program vaksinasi mandiri ini.

"Ketiga, saya minta tolong dipastikan ini diberikan secara gratis. Saya terbuka (vaksin mandiri) asal bisa membantu proses vaksinasi secepat-cepatnya, sebanyak-banyaknya, dan semurah-murahnya," lanjutnya.



Soal program vaksinasi ini, Budi mengatakan sesuai permintaan Presiden Joko Widodo (Jokowi), proses vaksinasi Covid-19 harus selesai dalam waktu 365 hari atau setahun. Pemerintah, lanjut Budi, akan menggandeng perusahaan logistik swasta dan rumah sakit swasta gar proses vaksinasi bisa selesai tepat waktu,

"Vaksin ini harus diangkut logistik rantai dingin 2-8 derajat celcius. Tidak semua perushaaan logistik mampu. Kita akan bekerja sama dengan perusahaan swasta yang mampu membantu kita mendukung logistik. Jadi sangat complicated," jelasnya.

Sampai saat ini, Budi mengatakan, Indonesia sudah mengamankan 600 juta lebih vaksin Covid-19. Ada 4 jenis vaksin Covid-19 yang sudah diamankan Indonesia, yaitu vaksin Sinovac (China), Astrazenca (Eropa), Pfizer (Amerika Serikat), dan Novavac (Amerika Serikat).

Saat ini, Indonesia sudah memulai proses vaksinasi untuk 1,4 juta tenaga kesehatan. Kemudian pada Maret-April 2021 dilanjutkan untuk 17 juta pekerja sektor publik seperti PNS dan anggota TNI/Polri, lalu masyarakat lanjut usia yang jumlahnya 25 juta, dan terakhir masyarakat umum yang ditargetkan mulai pada Mei 2021.


(wed/wed)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Erick Thohir Bicara Vaksin Covid-19 Mandiri, Apa Katanya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular