
Anthony Fauci Bawa Kabar Kurang Baik Soal Vaksin Corona

Jakarta, CNBC Indonesia - Ahli penyakit menular yang juga Penasehat Kesehatan Gedung Putih Amerika Serikat (AS) Anthony Fauci menyatakan bahwa vaksin Covid-19 yang saat ini di pasaran mungkin tidak seefektif dalam mencegah strain baru yang lebih menular dari virus corona.
Melansir CNBC International, Fauci menyatakan bahwa ia mengkhawatirkan akan strain baru dari Afrika Selatan (Afsel) yang saat ini sedang meluas. Ia menyatakan vaksin-vaksin itu mungkin harus dimodifikasi kembali.
"Kami mengikuti dengan sangat hati-hati yang ada di Afrika Selatan, yang sedikit lebih mengkhawatirkan, tapi tetap saja bukan sesuatu yang menurut kami tidak dapat kami tangani," kata Fauci dikutip Jumat (22/1/2021).
"Intinya, kami sangat memperhatikannya. Ada rencana alternatif jika kita harus memodifikasi vaksin. Itu bukan sesuatu yang sangat berat, kami dapat melakukannya dengan platform yang kami miliki."
Sejauh ini, AS belum mendeteksi kasus Covid-19 dengan jenis yang diidentifikasi dari Afsel. Meskipun begitu, ia menambahkan bahwa tingkat pengawasan untuk jenis tersebut tidak pada tingkat maksimal.
Hal senada juga diutarakan Dr Rochelle Walensky, direktur baru untuk Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC). Ia mengatakan bahwa meskipun dia optimis vaksin akan bekerja melawan varian yang bermutasi, mereka mungkin tidak seefektif dalam uji klinis.
"Saya sangat optimis tentang bagaimana varian ini akan berjalan," kata Walensky Selasa lalu.
"Saya bisa saja salah. Bisa jadi kita akan menemukan varian dan varian mungkin muncul ... di mana vaksinnya kurang ampuh, tapi saat ini saya masih optimis. "
Sementara itu studi lain oleh Pfizer dan para ilmuwan BioNTech menemukan bahwa vaksin Covid-19 mereka, bagaimanapun, kemungkinan besar sama efektifnya melawan strain menular yang bermutasi yang ditemukan di Inggris. Namun belum ada kajian soal mutasi Afsel.
Penulis studi memperingatkan bahwa penyebaran cepat varian Covid di seluruh dunia memerlukan pemantauan berkelanjutan untuk melihat pertahanan perlindungan vaksin resmi saat ini. Selain varian Afsel dan Inggris, mutasi terbaru corona juga muncul di Brasil dan Jerman.
Berdasarkan data Worldometers, saat ini total 98 juta warga dunia telah terinfeksi corona dengan angka kematian menembus 2 juta. AS, India dan Brasil masih jadi negara tiga besar kasus terbanyak dunia.
(sef/sef)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Prediksi Penasihat Trump Soal Kapan Vaksin Corona Ditemukan
