Nasib TikTok: Diblokir India, 'Diincar' Donald Trump

Tech - Redaksi, CNBC Indonesia
08 July 2020 06:39
FILE - This Feb. 25, 2020, photo shows the icon for TikTok taken in New York. India is banning 59 apps with Chinese links, saying their activities endanger the country’s sovereignty, defense and security. India’s decision comes as its troops are in a tense standoff with Chinese soldiers in eastern Ladakh in the Himalayas that started last month. India lost 20 soldiers in a June 15 clash. The government says the banned apps include TikTok, UC Browser, WeChat and Bigo Live, as well as the e-commerce platforms Club Factory and Shein, that are used in mobile and non-mobile devices connected to the Internet.(AP Photo, File) Foto: Logo Tiktok AP/

Jakarta, CNBC Indonesia - TikTok kini sedang hadapi cobaan berat. Pasalnya, Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk memblokir TikTok dan aplikasi China lainnya. Aksi ini sebelumnya telah dilakukan oleh India.

Menteri Luar Negeri Mike Pompey mengatakan Amerika Serikat (AS) sedang mempertimbangkan untuk memblokir aplikasi sosial media milik China termasuk TikTok.

"Saya tidak mau mendahului president (Donald Trump), tetapi itu salah satu yang kita lihat," Mike Pompeo dalam wawancara dengan Fox News, seperti dilansir dari Reuters, Rbu (8/7/2020).

Parlemen AS telah menyuarakan isu keamanan nasional atas praktik TikTok mengelola data pengguna dengan dasar adanya Undang-Undang China yang mewajibkan perusahaan domestik untuk mendukung dan bekerja sama dengan tim intelijen yang dikendalikan oleh Partai Komunis China.

TikTok merupakan aplikasi milik Bytedance, startup paling bernilai di dunia asal China. TikTok beroperasi di luar China Daratan, di Tiongkok sendiri aplikasi ini bernama Douyin. Aplikasi ini telah didownload lebih dari 2 miliar kali.

Pekan lalu, India memblokir TikTok dan 59 aplikasi dari China. Aplikasi ini telah dihapus dari toko aplikasi Google Play Store dan Apps Store. Dalam pernyataan resminya, pemerintah India menerima banyak keluhan penyalahgunaan dan transmisi data pengguna oleh beberapa aplikasi seluler yang memiliki server di luar negeri.

"Kompilasi data-data, penambangan dan pembuatan profil oleh elemen-elemen yang memusuhi keamanan dan pertahanan nasional ... adalah masalah yang sangat mendalam dan mendesak untuk diambilkan tindakan darurat," tulis India, seperti dikutip dari CNN International.

Selain kedua masalah ini, TikTok juga bakal hengkang dari Hong Kong dalam beberapa hari ini. Hal ini berkaitan dengan keputusan keputusan perusahaan teknologi besar seperti Facebook yang telah menangguhkan pemrosesan permintaan pemerintah untuk data pengguna di Hong Kong.


[Gambas:Video CNBC]
Artikel Selanjutnya

India Blokir TikTok & WeChat Cs, China Siap Membalas?


(roy/roy)

ADVERTISEMENT

ADVERTISEMENT

Terpopuler
    spinner loading
LAINNYA DI DETIKNETWORK
    spinner loading
Features
    spinner loading