
'Bakar Uang' Jutaan Dolar AS, e-Commerce China Ini Bangkrut
Roy Franedya, CNBC Indonesia
13 December 2019 16:55

Jakarta, CNBC Indonesia - Strategi bakar uang untuk membesarkan bisnis secara instan kembali menghadirkan masalah. Kali ini menimpa e-commerce China Taojiji. Pada awal pekan ini perusahaan mengumumkan kebangkutannya.
Mengutip Nikkei Asia Review, Jumat (13/12/2019), e-commerce yang digadang-gadang sebagai penantang Pindouduo ini menyatakan bangkrut setelah dua bulan menghadapi krisis likuiditas akibat ekspansi agresif dengan membakar uang jutaan dolar AS.
Dalam postingannya di media sosial Weibo, CEO Taojiji Zhang Zhengping mengatakan upaya restrukturisasi bisnis yang dilakukan selama dua bulan terakhir gagal meski sudah memperkenalkan dua investor potensial. Ia menyebut kegagalan itu akibat dari "transaksi investasi yang tertunda".
Perusahaan menyatakan kini sedang memproses pemutusan kontrak karyawan dan akan menjawab pertanyaan dari kreditor melalui saluaran online dan offline. Akun perbankan perusahaan telah dibekukan 28 November 2019 sehingga upah dan pembayaran ke merchant belum diselesaikan.
Perusahaan e-Commerce Taojiji diluncurkan Shanghai Huanshou Industrial pada Agustus 2018. Taojiji mengadaopsi strategi bisnis yang mirip dengan yang dilakukan Pinduoduo, yang mengizinkan pelanggan berpartisipasi dalam grup online untuk membeli suatu barang dan fokus melayani kota kecil tier tiga dan empat di China.
Taojiji mengejutkan banyak pihak karena dalam dua bulan setelah peluncuran sudah berhasil memiliki 11 juta pengguna. Mereka agresi memberikan diskon besar-besaran dengan menggunakan dana dari investor awalnya.
Pada penggalangan pendanaan Seri A, perusahaan berhasil mengumpulkan dana US$42 juta atau setara Rp 588 miliar (asumsi US$1 = Rp 14.000) dengan valuasi US$ 242 juta yang didukung oleh Tiger Global Management, DST Global dan China Renaissance K2VC.
Meskipun memiliki lebih dari 130 juta pengguna terdaftar pada 15 Oktober 2019, Taojiji berjuang dan gagal mengumpulkan US$ 200 juta dalam putaran Seri B yang dimulai pada Juni. Seandainya penggalangan dana ini berhasil, valuasi perusahaan akan menjadi US$ 800 juta.
Mengutip Nikkei Asia Review, Jumat (13/12/2019), e-commerce yang digadang-gadang sebagai penantang Pindouduo ini menyatakan bangkrut setelah dua bulan menghadapi krisis likuiditas akibat ekspansi agresif dengan membakar uang jutaan dolar AS.
Dalam postingannya di media sosial Weibo, CEO Taojiji Zhang Zhengping mengatakan upaya restrukturisasi bisnis yang dilakukan selama dua bulan terakhir gagal meski sudah memperkenalkan dua investor potensial. Ia menyebut kegagalan itu akibat dari "transaksi investasi yang tertunda".
![]() |
Perusahaan e-Commerce Taojiji diluncurkan Shanghai Huanshou Industrial pada Agustus 2018. Taojiji mengadaopsi strategi bisnis yang mirip dengan yang dilakukan Pinduoduo, yang mengizinkan pelanggan berpartisipasi dalam grup online untuk membeli suatu barang dan fokus melayani kota kecil tier tiga dan empat di China.
Taojiji mengejutkan banyak pihak karena dalam dua bulan setelah peluncuran sudah berhasil memiliki 11 juta pengguna. Mereka agresi memberikan diskon besar-besaran dengan menggunakan dana dari investor awalnya.
Pada penggalangan pendanaan Seri A, perusahaan berhasil mengumpulkan dana US$42 juta atau setara Rp 588 miliar (asumsi US$1 = Rp 14.000) dengan valuasi US$ 242 juta yang didukung oleh Tiger Global Management, DST Global dan China Renaissance K2VC.
Meskipun memiliki lebih dari 130 juta pengguna terdaftar pada 15 Oktober 2019, Taojiji berjuang dan gagal mengumpulkan US$ 200 juta dalam putaran Seri B yang dimulai pada Juni. Seandainya penggalangan dana ini berhasil, valuasi perusahaan akan menjadi US$ 800 juta.
Next Page
Kasus Fraud
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular