
Disanksi Trump, Huawei Siap Geser Samsung di Pasar HP Global
Redaksi, CNBC Indonesia
13 December 2019 13:40

Jakarta, CNBC Indonesia - Meski dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat, Huawei Technologies masih jadi ancaman Samsung di bisnis pasar ponsel. Bahkan Huawei berpotensi mengkudeta Samsung sebagai raja ponsel dunia.
Berdasarkan laporan terbaru Strategy Analytics, Huawei tahun ini akan mengirimkan 251 juta smartphone ke seluruh dunia atau berada diposisi kedua. Sementara Samsung akan mengirimkan 323 juta unit atau bertahan diposisi puncak, seperti dikutip dari GSMArena, Jumat (13/12/2019).
Pada peringkat ketiga ada Apple, yang diperkirakan akan mengapalkan 193 juta unit iPhone dengan pangsa pasar 13,6%. Apple cukup dominan di kategori wearables.
Namun yang perlu diperhatikan adalah persentase pangsa pasarnya. Pada akhir 2019 diperkirakan pangsa pasar Huawei menjadi 17,7% atau selisih 3,6% dari pangsa pasar Samsung yang mencapai 21,3%. Pada Akhir 2018 pangsa pasar Huawei cuma 14,4% sementara Samsung 20,3%.
Huawei memang punya ambisi besar di bisnis ponsel. Perusahaan menargetkan akan menggantikan Samsung sebagai raja ponsel dunia pada 2021. Padahal delapan tahun lalu Huawei sempat ingin membunuh bisnis ini karena kontribusinya yang kecil.
Ambisi ini terlihat dari agresivitas perusahaan. Pada 2015, pangsa pasar Huawei cuma 5,5% dengan pengiriman 104 juta unit dan berada di posisi ketiga. Namun pada 2019 berada diposisi kedua.
Huawei dijatuhi sanksi oleh AS dengan alasan keamanan nasional. Presiden Donald Trump menuding perangkat Huawei bisa disusupi China untuk memata-mata negara lain. Huawei dimasukkan ke daftar hitam (blacklist) yang membuat Huawei butuh lisensi khusus untuk berbisnis dengan perusahaan AS.
Salah satu sanksinya, Huawei tak bisa mendapatkan lisensi Android dan menggunakan aplikasi bawaan Google. Hal ini membuat produk ponsel Huawei tanpa Google yang membuat perusahaan kesulitan menjual produk di luar China.
(roy/roy) Next Article Bos Huawei: Sanksi AS Bikin Saya Tunda Rencana Pensiun
Berdasarkan laporan terbaru Strategy Analytics, Huawei tahun ini akan mengirimkan 251 juta smartphone ke seluruh dunia atau berada diposisi kedua. Sementara Samsung akan mengirimkan 323 juta unit atau bertahan diposisi puncak, seperti dikutip dari GSMArena, Jumat (13/12/2019).
Pada peringkat ketiga ada Apple, yang diperkirakan akan mengapalkan 193 juta unit iPhone dengan pangsa pasar 13,6%. Apple cukup dominan di kategori wearables.
Huawei memang punya ambisi besar di bisnis ponsel. Perusahaan menargetkan akan menggantikan Samsung sebagai raja ponsel dunia pada 2021. Padahal delapan tahun lalu Huawei sempat ingin membunuh bisnis ini karena kontribusinya yang kecil.
Ambisi ini terlihat dari agresivitas perusahaan. Pada 2015, pangsa pasar Huawei cuma 5,5% dengan pengiriman 104 juta unit dan berada di posisi ketiga. Namun pada 2019 berada diposisi kedua.
Huawei dijatuhi sanksi oleh AS dengan alasan keamanan nasional. Presiden Donald Trump menuding perangkat Huawei bisa disusupi China untuk memata-mata negara lain. Huawei dimasukkan ke daftar hitam (blacklist) yang membuat Huawei butuh lisensi khusus untuk berbisnis dengan perusahaan AS.
Salah satu sanksinya, Huawei tak bisa mendapatkan lisensi Android dan menggunakan aplikasi bawaan Google. Hal ini membuat produk ponsel Huawei tanpa Google yang membuat perusahaan kesulitan menjual produk di luar China.
(roy/roy) Next Article Bos Huawei: Sanksi AS Bikin Saya Tunda Rencana Pensiun
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular