
Bos Huawei: Sanksi AS Bikin Saya Tunda Rencana Pensiun
Redaksi, CNBC Indonesia
18 December 2019 16:38

Jakarta, CNBC Indonesia - Pendiri sekaligus CEO Huawei Ren Zhengfei kembali berbicara soal sanksi yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) pada Huawei Technologies yang disebut mengancam kelangsungan perusahaan.
Pada Mei lalu Presiden Donald Trump mendeklarasikan keadaan gawat darurat teknologi yang memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist) yang membuat Huawei harus mendapatkan lisensi khusus dari pemerintah untuk berbisnis dengan perusahaan AS.
Dampak yang paling terasa adalah perusahaan chip AS dan perusahaan yang menggunakan komponen dari perusahaan AS tidak bisa menjual produk ke Huawei. Google pun tak menerbitkan lisensi Android untuk ponsel anyar Huawei.
Selain itu, Trump juga melarang pemerintah daerah dan kementerian menggunakan produk teknologi 5G dari Huawei. Produk ini dianggap bisa digunakan China memata-matai negara lain.
Ren Zhengfei mengatakan aksi AS sebagai bentuk penindasan bagi Huawei. Penindasan terus-menerus ini telah memotivasinya untuk menunda rencana pensiun dari perusahaan, ujar Ren Zhengfei dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Latin seperti dikutip CNBC Indonesia dari Gizmochina, Rabu (18/12/2019).
Dalam wawancara tersebut Ren Zhengfei mengungkapkan kepercayaan bahwa spanyol akan menjadi negara pertama dan yang membangun jaringan 5G terbaik di Eropa dan Huawei dapat membantu hal tersebut.
Ren Zhengfei menambahkan sanksi As tidak akan berdampak bagi Huawei.
(roy/roy) Next Article Pahit! Begini Kado Perpisahan Trump untuk Huawei
Pada Mei lalu Presiden Donald Trump mendeklarasikan keadaan gawat darurat teknologi yang memasukkan Huawei dalam daftar hitam (blacklist) yang membuat Huawei harus mendapatkan lisensi khusus dari pemerintah untuk berbisnis dengan perusahaan AS.
Ren Zhengfei mengatakan aksi AS sebagai bentuk penindasan bagi Huawei. Penindasan terus-menerus ini telah memotivasinya untuk menunda rencana pensiun dari perusahaan, ujar Ren Zhengfei dalam sebuah wawancara dengan media Amerika Latin seperti dikutip CNBC Indonesia dari Gizmochina, Rabu (18/12/2019).
Dalam wawancara tersebut Ren Zhengfei mengungkapkan kepercayaan bahwa spanyol akan menjadi negara pertama dan yang membangun jaringan 5G terbaik di Eropa dan Huawei dapat membantu hal tersebut.
Ren Zhengfei menambahkan sanksi As tidak akan berdampak bagi Huawei.
(roy/roy) Next Article Pahit! Begini Kado Perpisahan Trump untuk Huawei
Most Popular