Disanksi Trump & Biden, Ini Cara Baru Huawei Bertahan Hidup

Novina Putri Bestari, CNBC Indonesia
12 April 2021 18:40
In this Oct. 31, 2019, photo, attendees walk past a display for 5G services from Chinese technology firm Huawei at the PT Expo in Beijing. Chinese tech giant Huawei is asking a U.S. federal court to throw out a rule that bars rural phone carriers from using government money to purchase its equipment on security grounds, announced Thursday, Dec. 5, 2019. (AP Photo/Mark Schiefelbein)
Foto: Huawei (AP Photo/Mark Schiefelbein)

Jakarta, CNBC Indonesia - Huawei mulai melepas harapan bisa keluar dari daftar entitas AS. Berkat daftar itu, raksasa teknologi China ini terbatas untuk menggunakan teknologi dari AS dan sudah berlangsung selama beberapa waktu lalu.

Hal ini disampaikan oleh Chairman, Eric Xu yakni perusahaan 'tidak memiliki harapan' untuk dihapus dari daftar tersebut, dikutip dari CNBC Internasional, Senin (12/4/2021).

Selain itu, dia mengatakan Huawei akan lebih banyak berinvestasi untuk komponen kendaraan listrik. Perusahaan akan menggelontorkan dana lebih dari US$1 miliar tahun ini.

Selain itu, Eric juga menyebutkan peluncuran global jaringan telekomunikasi 5G yang dilakukan perusahaannya telah melebihi ekspektasi.

Sebagai informasi, sejak 2019 Huawei masuk dalam daftar entitas. Salah satu akibatnya Google tidak diizinkan memberikan lisensi pada perusahaan China itu.

Hal tersebut membuat perangkat Huawei setelah aturan berlaku diluncurkan tanpa layanan Google di dalamnya.

Berlangsung hampir dua tahun, namun titik terang juga tidak terlihat. Bahkan beberapa waktu lalu, pemerintah Joe Biden merubah isi lisensi.

Dengan aturan baru itu, membuat Huawei makin sulit memasok produk perangkat 5G. Menurut laporan Reuters berdasarkan dua orang sumber, lisensi baru dapat mengganggu kontrak yang telah disepakati yang mengacu pada aturan selama Pemerintah Donald Trump.

Huawei juga pernah menyatakan ingin menunggu komunikasi dari pemerintah AS. CEO Huawei, Ren Zhengfei siap menerima telepon Joe Biden yang saat itu baru menjabat sebagai Presiden AS.

"Saya akan menerima panggilan telepon dan pesan seputar pengembangan dan kesuksesan bersama,"kata Ren.


(roy/roy)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Trump Beri Kado Perpisahan Pahit Bagi Huawei

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular