
Luhut Bilang Bakal Disuntik Softank, Bos Startup Aruna: Rumor
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 October 2019 19:19

Aruna mengenalkan dirinya sebagai perusahaan teknologi yang berfokus terhadap sektor kelautan dan perikanan. Misinya adalah ingin membuat kelautan bermanfaat untuk masyarakat luas.
Farid menjelaskan, aplikasi aruna diperuntukan oleh mereka para nelayan untuk menjualnya secara langsung kepada konsumennya di dalam negeri dan luar negeri.
Saat ini aplikasi aruna masih diperuntukan oleh kalangan terbatas, dan belum terbuka secara publik.
Farid mengklaim bahwa pangsa pasarnya saat ini sudah berasal dari luar negeri, terutama negara-negara Asia Tenggara seperti Malaysia, Singapura. Juga China dan Amerika Serikat. Namun, lagi-lagi Farid enggan merinci berapa nilai investasi yang sudah dihasilkan dari penjualan hasil nelayan-nelayan Indonesia oleh Aruna.
Farid hanya menyontohkan bahwa, dalam satu kelompok kecil nelayan di Kalimantan saja, komunitas nelayan itu berhasil menjual hasil tangkapannya mencapai Rp 600 juta per bulan.
"Satu kelompok nelayan di daerah Kalimantan Timur. Record per bulan Rp 600 juta, hampi Rp 700 juta per bulan. Itu jumlah nelayannya belasan saja," tuturnya.
Adapun 3.300 nelayan yang menjadi mitranya tersebar di 17 Provinsi di Indonesia, tidak termasuk Pulau Jawa. Karena memang fokus Aruna saat ini hanya terfokus untuk nelayan-nelayan di luar Pulau Jawa.
"Karena di Pulau Jawa akses marketnya tidak sesulit di daerah. Jadi kebanyakan mereka sudah banyak pabrik juga. Banyak juga kota-kota besar di Pulau Jawa, jadi tidak terlalu sulit [untuk dipasarkan]," jelasnya (roy/roy)
Farid menjelaskan, aplikasi aruna diperuntukan oleh mereka para nelayan untuk menjualnya secara langsung kepada konsumennya di dalam negeri dan luar negeri.
Saat ini aplikasi aruna masih diperuntukan oleh kalangan terbatas, dan belum terbuka secara publik.
Farid hanya menyontohkan bahwa, dalam satu kelompok kecil nelayan di Kalimantan saja, komunitas nelayan itu berhasil menjual hasil tangkapannya mencapai Rp 600 juta per bulan.
"Satu kelompok nelayan di daerah Kalimantan Timur. Record per bulan Rp 600 juta, hampi Rp 700 juta per bulan. Itu jumlah nelayannya belasan saja," tuturnya.
Adapun 3.300 nelayan yang menjadi mitranya tersebar di 17 Provinsi di Indonesia, tidak termasuk Pulau Jawa. Karena memang fokus Aruna saat ini hanya terfokus untuk nelayan-nelayan di luar Pulau Jawa.
"Karena di Pulau Jawa akses marketnya tidak sesulit di daerah. Jadi kebanyakan mereka sudah banyak pabrik juga. Banyak juga kota-kota besar di Pulau Jawa, jadi tidak terlalu sulit [untuk dipasarkan]," jelasnya (roy/roy)
Pages
Most Popular