Wow! Ekonomi Digital RI Capai Rp 560 T, Disokong Startup

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
08 October 2019 10:00
Wow! Ekonomi Digital RI Capai Rp 560 T, Disokong Startup
Foto: Pemaparan laporan e-Conomy SEA 2019 di Google Indonesia Office (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Jakarta, CNBC IndonesiaEkonomi Digital Indonesia mencapai US$ 40 miliar atau sebesar Rp 560 triliun pada 2019, berdasarkan laporan terbaru e-Conomy South East Asia (SEA) yang dirilis oleh Google, Temasek, dan Bain Company.

Managing Director Google SEA, Randy Jusuf mengatakan, angka tersebut meningkat lebih dari lima kali lipat dari US$ 8 miliar pada 2015. Penyumbang e-conomy terbesar di Indonesia berasal dari startup-startup Indonesia.


"Mencakup lima sektor, e-commerce, media online, transportasi online, wisata & perjalanan, dan jasa keuangan digital - sektor yang baru ditambahkan tahun ini," ujar Randy Jusuf di kantor Google Indonesia di Jakarta Selatan, Senin (7/10/2019).

Dalam laporan itu juga menunjukkan bahwa ekonomi digital Indonesia paling pesat dalam lima tahun terakhir di kawasan Asia Tenggara.

Wow! Ekonomi Digital RI Capai Rp 560 T, Disokong StartupFoto: Pemaparan laporan e-Conomy SEA 2019 di Google Indonesia Office (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)

Bahkan Indonesia diperkirakan menjadi negara yang mendorong pertumbuhan ekonomi yang dinamis bagi Asia Tenggara. Oleh karena itu, Indonesia diramal bisa menghimpun perekonomian melalui digital mencapai US$ 133 miliar pada 2025.

"Dibandingkan negara lain, Indonesia paling besar. Kedua paling cepat. Kalau dilihat growthnya, 20% sampai 30%," ujar Randy.


Laporan tersebut memprediksi, dalam empat tahun ke depan, pertumbuhan 12 kali lipat untuk sektor e-commerce Indonesia. Hal ini juga ditopang karena Indonesia termasuk 10 negara teratas di dunia dengan pengguna internet seluler tertinggi.

Pengguna internet di Indonesia terhubung dengan internet seluler, selama lebih dari empat jam sehari. Pada 2019, dana yang yang dihasilkan dari e-commerce sebesar US$ 21 miliar, naik 88% atau sebesar US$ 1,7 miliar pada 2015.

Wow! Ekonomi Digital RI Capai Rp 560 T, Disokong StartupFoto: Pemaparan laporan e-Conomy SEA 2019 di Google Indonesia Office (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)


Berlanjut ke halaman 2 >>>


Sementara itu, Bisnis ride hailing merupakan bisnis kedua terbesar setelah e-commerce yang menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia. 

Randy mengatakan, bahwa dari bisnis ride hailing berhasil menghimpun kurang lebih US$ 6 miliar pada 2019. 

"Angka ini tumbuh 6 kali lipat sejak 2015 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 57%. Menurut laporan e-Conomy SEA 2019, pertumbuhan ini didorong oleh tren layanan pengiriman makanan," tuturnya.

Google juga mencatat, bahwa beberapa tahun belakangan ini, tren layanan pengiriman makanan tumbuh drastis dan mengubah kebiasaan masyarakat di Indonesia. Jasa pengiriman makanan telah mengalami perubahan mendasar dalam perilaku konsumen sejak 2018. 

"Tak heran, di sektor ini saja, diperkirakan bisa mencapai US$ 18 miliar pada 2025," kata Randy melanjutkan. 

Di kawasan Asia Tenggara sendiri, industri ride hailing masih didominasi oleh dua pemain besar transportasi online, yakni Grab dan Gojek. Keduanya mengklaim jadi pemimpin pasar di segmen layanan pesan-antar makanan dan minuman.

Baik Grab dan Gojek, mereka bersaing dengan pemain khusus seperti Foodpanda dan Deliveroo, yang sudah lebih dulu membuka jasa antar pesan makanan dan minuman. 

Terpisah, Deputi Gubernur Bank Indonesia, Sugeng mencermati, ekonomi digital adalah sumber pertumbuhan ekonomi baru. Bank Indoneisa, kata Sugeng, menerapkan tiga strategi dalam mendukung ekonomi digital dari sisi sistem pembayaran. 

Ketiga strategi itu antara lain: menetapkan Visi Sistem Pembayaran Indonesia 2025, mendorong peningkatan elektronifikasi transaksi pembayaran dan mendorong program persiapan pemasaran online UMKM (on boarding UMKM) ke ekonomi digital.

"Hal tersebut dapat dicapai melalui sinergi yang baik antara Bank Indonesia dan otoritas terkait dan dengan pelaku industri," ucap Sugeng di Jakarta, Senin (7/10/2019).




(roy/roy) Next Article Wah, Ekonomi Digital ASEAN Tembus Rp 4.251 T di 2025

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular