Alasan Gojek & Grab Genjot Bisnis GoFood dan GrabFood

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
07 October 2019 14:26
Berdasarkan Google Trends, pencarian mengenai merk online food delivery telah tumbuh lebih dari 15 kali lipat di Indonesia dari tahun 2015 ke tahun 2019.
Foto: Pemaparan laporan e-Conomy SEA 2019 di Google Indonesia Office (CNBC Indonesia/Cantika Adinda Putri)
Jakarta, CNBC Indonesia - Berdasarkan Google Trends, pencarian mengenai merk online food delivery telah tumbuh lebih dari 15 kali lipat di Indonesia dari tahun 2015 ke tahun 2019. Bisnis ride hailing merupakan bisnis kedua terbesar setelah e-commerce yang menyumbang terhadap pertumbuhan ekonomi internet di Indonesia.

Managing Director Google SEA Randy Jusuf mengatakan, bahwa dari bisnis ride hailing berhasil menghimpun kurang lebih US$ 6 miliar pada 2019.

"Angka ini tumbuh 6 kali lipat sejak 2015 dengan tingkat pertumbuhan rata-rata 57%. Menurut laporan e-Conomy SEA 2019, pertumbuhan ini didorong oleh tren layanan pengiriman makanan," tutur Randy di kantornya, Senin (7/10/2019).

Google juga mencatat, bahwa beberapa tahun belakangan ini, tren layanan pengiriman makanan tumbuh drastis dan mengubah kebiasaan masyarakat di Indonesia. Jasa pengiriman makanan telah mengalami perubahan mendasar dalam perilaku konsumen sejak 2018.


"Tak heran, di sektor ini saja, diperkirakan bisa mencapai US$ 18 miliar pada 2025," kata Randy melanjutkan.

Di kawasan Asia Tenggara sendiri, industri ride hailing masih didominasi oleh dua pemain besar transportasi online, yakni Grab dan Gojek. Keduanya mengklaim jadi pemimpin pasar di segmen layanan pesan-antar makanan dan minuman.

Baik Grab dan Gojek, mereka bersaing dengan pemain khusus seperti Foodpanda dan Deliveroo, yang sudah lebih dulu membuka jasa antar pesan makanan dan minuman.

"Pengiriman makanan telah mengalami perubahan mendasar dalam perilaku konsumen sejak 2018. Dari layanan yang hanya sesekali dipakai oleh sekelompok kecil pengguna, kini sudah menjadi hal yang umum bagi para profesional dan keluarga," jelas dia.

Terlebih, konsumen saat ini lebih memilih untuk menghindari kemacetan dan cuaca yang tidak menentu. Tentu Food Delivery kini menjadi sangat populer di kota metropolitan.

"GMV [Growth Marchandise Volume] dalam pengiriman makanan, telah mencapai kurang lebih US$ 400 juta pada 2015 dan melonjak 15 kali lipat dalam waktu empat tahun," kata Randy menjelaskan.

Google memperkirakan layanan pesan antar makanan ini melalui ride hailing secara kseluruhan dapat menyentuh keuntungan hingga US$ 20 miliar pada 2025. 



(roy/roy) Next Article Pesaing Grab & Gojek Ini akan Kirim Makanan Pakai Drone

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular