
Wah, Ekonomi Digital ASEAN Tembus Rp 4.251 T di 2025
Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
03 October 2019 17:41

Jakarta, CNBC Indonesia - Ekonomi digital Asia Tenggara diperkirakan akan tembus US$ 300 miliar (Rp 4.251 triliun) pada 2025 didorong perkembangan belanja online, pengiriman makanan dan ride-hailing (berbagi tumpangan).
Hal ini merupakan laporan Google, Temasek Holdings, dan Bain & Company. Untuk mencapai target ini, industri digital diharapkan tumbuh 200% dalam lima tahun ke depan. Tahun ini nilai ekonomi digital diprediksi akan tembus US$100 miliar.
Sebelumnya, Temasek-Google melaporkan ekonomi digital pada 2025 akan tembus US$240 miliar. Artinya ada percepatan pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
"Laju pertumbuhan ini telah melampaui semua harapan," kata laporan setebal 64 halaman itu, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (3/10/2019). "Sekarang akses internet terjangkau bagi sebagian besar populasi, dan kepercayaan konsumen pada layanan digital telah meningkat secara signifikan."
Lebih dari US$ 37 miliar telah diinvestasikan di startup Asia Tenggara selama empat tahun terakhir, dengan mayoritas masuk ke e-commerce seperti pengecer fesyen Zilingo dan Unicorn seperti Grab dan Gojek.
Industri ride-hailing bernilai US$ 13 miliar, nilainya meningkat empat kali lipat sejak 2015, dan diperkirakan jadi US$ 40 miliar pada 2025 jika bisnis pengiriman dan tumbuh besar selain transportasi.
Lanjut ke halaman 2 >>>
Hal ini merupakan laporan Google, Temasek Holdings, dan Bain & Company. Untuk mencapai target ini, industri digital diharapkan tumbuh 200% dalam lima tahun ke depan. Tahun ini nilai ekonomi digital diprediksi akan tembus US$100 miliar.
Sebelumnya, Temasek-Google melaporkan ekonomi digital pada 2025 akan tembus US$240 miliar. Artinya ada percepatan pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.
![]() |
Lebih dari US$ 37 miliar telah diinvestasikan di startup Asia Tenggara selama empat tahun terakhir, dengan mayoritas masuk ke e-commerce seperti pengecer fesyen Zilingo dan Unicorn seperti Grab dan Gojek.
Industri ride-hailing bernilai US$ 13 miliar, nilainya meningkat empat kali lipat sejak 2015, dan diperkirakan jadi US$ 40 miliar pada 2025 jika bisnis pengiriman dan tumbuh besar selain transportasi.
Lanjut ke halaman 2 >>>
Next Page
Masalah Regulasi dan Tenaga Kerja
Pages
Most Popular